Penyampaian Informasi (sebuah catatan kecil tentang rekaman black-box Adam Air)

Sejak 2 hari belakangan ini beredar informasi mengenai tajuk tulisan ini. Yang dapat disimak di internet, maupun media elektronik dan cetak lainnya dinegeri ini. Baik itu yang disampaikan oleh pribadi (melalui catatan kecil semacam ini pada blog) maupun yang dicetak dan dipublikasikan secara resmi pula.

Pada beberapa milis yang saya ikuti juga beredar banyak sekali email yang membahas dan mendiskusikan hal ini, ada yang kontra atas penyebaran rekaman tersebut, namun ada pula yang pro terhadap penyebaran-nya.

Dalam hal ini saya mengambil posisi sebagai pihak yang KONTRA dan menolak penyebaran informasi semacam ini. Terlepas dari benar atau tidaknya rekaman tersebut.

Saya sendiri sempat mendengarkan rekaman black-box pesawat Adam Air tersebut yang kebetulan sudah didownlaod terlebih dahulu oleh kawan saya.

Pada rekaman itu terdapat banyak istilah yang terdengar asing bagi saya, seperti yang sudah dicatat secara lebih rinci lagi oleh Black Angel yang membantu exc@libur (yang pertama kali memposting rekaman ini di Kaskus).

Sabagai orang awam yang tidak memiliki kompetensi apapun dalam bidang penerbangan (selain sebagai penumpang biasa) yang dapat saya amati pada rekaman tersebut hanyalah situasi kebingungan, panik, khawatir, takut dan kaget.

TIDAK LEBIH DARI ITU !!!

Saya tidak mendapatkan informasi yang sedemikian berarti selain hal tersebut diatas. Artinya, penyebaran informasi semacam ini bagi saya sungguh merupakan hal yang hanya ingin mencari sensasi saja.

Sebuah sensasi yang kemudian mengorbankan etika dan mengusik rasa kemanusiaan yang ada. Dimana tanpa tujuan yang jelas, rekaman semacam ini dapat dengan mudah diakses oleh banyak orang yang tidak memiliki kompetensi apapun terhadap kejadian tersebut.

Ada yang mengatakan bahwa rekaman seperti itu adalah konsumsi publik, saya setuju dengan hal itu. Hanya saja publik yang mana dulu? Tentu-nya publik yang memang dapat memahami percakapan yang terjadi saat itu dan melakukan telaahan secara teknis penerbangan. Atau bagi para anggota korban yang ingin mendengarkan rekaman tersebut.

Mengutip UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 yang mana dinyatakan bahwa:

” … Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak erbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya ..”

Apakah saya termasuk orang/pihak yang berkepentingan dan memiliki kapasitas untuk memahami rekaman tersebut? Tentu tidak pastinya. Saya yang sama sekali tidak mengerti apa-apa (secara teknis) mengenai kejadian saat itu.

Lagipula KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) sudah terlebih dahulu memberikan penjelasan atas kecelakaan pesawat Adam Air PK-KKW tersebut. Dan bagi saya, hal tersebut sudah cukup mewakili, walaupun ada yang menyampaikan opini bahwa penjelasan dari KNKt itu tidak akurat. Nah, kalau KNKT saja yang memang memiliki komptensi dalam hal keselamatan transportasi bisa salah, ya apalagi saya.

Hence, bagi saya informasi semacam ini sangat tidak pantas untuk beredar dikalangan masyarakat awam, sama hal-nya dengan informasi yang beredar beberapa waktu yang lalu di internet oleh seorang anggota parlemen Belanda.

Berbeda dengan rekaman percakapan mengenai sebuah dugaan skandal kasus korupsi/suap yang belakangan ini ramai menjadi perbincangan. Kedua jenis informasi tersebut sangat berbeda (dari sisi konten) walaupun sama dalam bentuk informasi-nya (rekaman verbal).

Namun terlepas dari kontradiksi mengenai informasi ini, satu hal yang sangat jelas bagi saya adalah, pemerintah Repbulik Indonesia harus serius dalam mengharuskan semua maskapai penerbangan maupun penyelenggara transportasi umum lain-nya dalam menjalankan dan menerapkan standar keselamatan terhadap semua aspek yang terkait didalamnya.

Dan pemerintah melalui lembaga-lembaga yang berwenang juga harus memperketat kontrol-nya, agar informasi semacam ini tidak lagi bocor sehingga dapat dengan mudah menjadi konsumsi publik.

Semoga.

8 Comments Add yours

  1. hadi ismanto says:

    setojooooo bro !!! tidak semua informasi dpt menjadi konsumsi publik / org awam, berbahaya (titik).

    Like

  2. Yeap bro…
    gw nekat dengerin pas tengah malem, alhasil ga bisa tidur ampe pagi, merinding sendirian sampe akhirnya gw tulis blog yg udah loe baca jg…

    Adam five seven four, registration number Kilo Kilo Whiskey….satu tragedi yang sudah terlewati seakan muncul kembali ke titik awal setelah beredarnya rekaman ini….

    Ya, berharap semoga kejadian ini ga terulang kembali šŸ™‚

    Like

  3. Lily says:

    Maaf saya tidak sependapat.
    Biarkan informasi mengalir dan menjadi konsumsi publik. Tidak ada yang berbahaya dengan informasi ini, kecuali membuat kita menjadi lebih waspada dalam memiilih suatu maskapai penerbangan, bukan atas dasar murah, tapi atas dasar kredibilitas maskapai tsb dalam masalah keselamatan penerbangan.

    Like

  4. ChatterIdiot says:

    Setuju ama lily, informasi apapun publik berhak tau. Masalah efeknya bagi orang tsb ya tanggung sendiri. Klu gak tahan dengar ya jgn dengar, klu penasaran ya tanggung sendiri. Mengedukasi orang supaya tidak kena pisau pada saat menggunakan pisau bukan dgn cara menyembunyikan pisaunya bos. Tapi dengan cara diajarin cara menggunakan pisau dengan benar. Begitu juga informasi. udah tahun 2008 kok masih kayak tahun 45. Ini jaman informasi bos.

    Like

  5. Admin says:

    @ Hadi Ismanto & Raymond Engelbert: Tidak semua memang. Hanya seperti yang ditulis oleh ChatterIdiot, hal itu semua-nya tergantung dari si penerima informasi-nya.

    @ Lily & ChatterIdiot: Saya setuju dengan konsep dan ide kebebasan informasi. Hanya, menurut saya nih, ada informasi yang patut menjadi konsumsi publik dan ada yang tidak. Nah, menurut saya, rekaman ini (terlepas benar/tidak) adalah informasi yang bukan konsumsi publik. Kalau kemudian yang menjadi concern adalah agar tidak ‘terjerumus’ dan memberikan pembelajaran terhadap publik agar lebih berhati-hati dalam memilih jasa transportasi yang akan digunakan, apakah dengan kecelakaan itu saja tidak cukup? Apakah sampai harus diyakinkan dengan mendengarkan rekaman itu baru kemudian bisa mengambil keputusan untuk lebih berhati-hati? Sulit sekali (kalau tidak ingin mengatakan mustahil) memang untuk mengontrol informasi yang beredar di internet. Namun kira-nya ada kaidah-kaidah yang harus kita sepakati agar tidak mengorbankan pihak-pihak yang memang mengalami dampak langsung dari kecelakaan tersebut. Dan ini bukan masalah tahan atau tidak tahan-nya saya mendengar rekaman tersebut. IMHO.

    Like

  6. Atha says:

    Saya benar2 terunyuh mendengar rekaman ini. Sama dengan pak Raymond, saya tidak bisa tidur dan terngiang-ngiang di telinga suara pilot yang sudah pasrah memekikan kebesaran nama Tuhan.

    Terus terang, ada sedikit shock buat saya untuk naik pesawat terbang.

    Like

  7. Frans (Fanta Romeo Alfa Nano Sierra) says:

    Dengan tanpa bermaksud membuka kembali duka kita semua,
    dan atas nama pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
    hal seperti ini harus di ungkap! kenapa?
    saya,anda dan KNKT tidak akan pernah tau detail persisnya seperti apa!
    human error kah?? or just about equipment?
    alhasil.., dari hasil rekaman tersebut, ketua assosiasi pilot Garuda-pun berkomentar : kalau mendengarkan rekaman cockpit tersebut,sepertinya alat navigasinya sudah sering error!
    lalu pertanyaannya, apakah ketua assosiasi pilot Garuda tsb merupakan anggota KNKT? dan apakah anggota KNKT sempat terfikir tentang komentar pak ketua asossiasi pilot Garuda tsb? (saya lupa nama beliau, maaf pak kalau anda membaca tulisan saya ini)
    Dari rekaman tersebut at least kita dan atau KNKT sendiri bisa mendapatkan gambaran lebih lengkap, selain dari team KNKT sendiri (tanpa bermaksud mempertanyakan kapabilitas KNKT)!
    dan sekali lagi lagi,tanpa bermaksud membuka kembali duka keluarga korban, dan semata mata untuk kemaslahatan umat manusia.
    salam.
    Frans Zackh

    Like

  8. Captain says:

    Terlepas dari pro-kontra saya sependapat dengan bung Ladung sehubungan dengan peredaran berita di internet yang susah untuk mengontrolnya karena sudah tidak ada jarak ruang dan waktu lagi di jaman super canggih iniā€¦jadi dengan kata lain silahkan saja untuk beraspirasi dengan memberikan info di internet tapi diniatkan demi kemaslahatan umat manusia bukan untuk niatan tidak baik, kenapa tidak?! terus kalau orang lain mempergunakan untuk hal-hal yang tidak tidakā€¦inilah hidup! rambut boleh sama hitam tapi pendapat boleh beda, silahkan saja-boleh boleh saja!!? (coba kalo para penemu dulu tau dengan hasil temuannya mereka oleh orang sekarang dipergunakan untuk saling bunuh membunuh sesama manusia, apa mereka tidak akan gusar atau malah mereka musnahkan hasil temuannya sebelum diedarkan ke masyaraka?)
    Dari segi maritimnya saya melihat kejadian tersebut adalah memang diberlakukannya peraturan-peraturan yang sekarang ini karena 80% adalah kesalahan manusia dan 20% adalah error dari benda itu sendiri, jadi kualitas perusahaan, pengguna alat itu sendiri harus ditanamkan dalam dalam bahwa fasilitas yang moderen akan membuat seorang navigator cakap dalam menerbangkan/melayarkan penumpang/cargo ketempat tujuan dengan aman yang mana si navigator itu sendiri canggih/faham dalam mempergunakan perlengkapan perlengkapan alat bantu navigasinya dengan ā€˜plan what you do, do what you plan and recordedā€™ā€¦jadi semoga dengan faktor keamanan dan keselamatan yang standar tidak ada lagi terjadi kecelakaan yang merugikan manusia, barang, kapal dan lingkungan hidup lainnya dikemudian hariā€¦..jadi, silahkan memilih perusahaan penerbang yang hebat, nyaman terbang dan selamat berkumpul kembali dengan keluarga!!

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.