Industrial Photography 101 – Bagian #1

Sesuai dengan tajuk artikel ini, maka saya akan coba menjelaskan mengenai genre fotografi industrial atau industrial photography.

Sebagian isi dari artikel bagian 1 ini sudah dimuat pada hari Kaltim Post, pada tanggal 15 Juni 2014 yang lalu. Artikel ini akan saya sajikan dalam beberapa bagian. Saya tidak akan membahas mengenai teknik fotografi pada artikel ini, melainkan lebih menekankan penjelasan singkat mengenai apa itu industrial photography.

Dalam kegiatan fotografi, selain alat, tentu saja yang menjadi faktor utama dari berhasil atau tidaknya sebuah karya fotografi menjadi sebuah karya yang layak pirsa, sangat bergantung pada pengguna perangkat fotografi yang digunakan; yaitu kita sebagai fotografer.

Nah mari kita mulai.

Apa itu Industrial Photography

Dalam fotografi terdapat banyak genre atau aliran fotografi; mulai dari product photography, food photography, street photography, landscape photography, journalism photography, macro photography, wedding photography, dll. Dari sekian banyak aliran fotografi tersebut, salah satu yang jarang dilirik adalah industrial photography.

Sebagaimana layaknya genre dalam fotografi, tidak ada satu penjelasan resmi mengenai genre fotografi yang ada. Lazimnya, nama dari aliran fotografi tersebut mewakili dari jenis kegiatan dokumentasi fotografi yang dilakukan dan bagaimana bentuk serta peruntukan/pemanfaatan hasil fotografi tersebut. Sehingga definisi dari industrial photography tidak terlampau penting bagi saya untuk dipaparkan lebih detail disini dikarenakan hal tersebut.

Sesuai namanya; industrial photography atau fotografi industri, maka aliran yang satu ini lebih fokus pada kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang terdapat pada kegiatan industri tertentu. Namun demikian, industrial photography juga memiliki irisan dengan genre fotografi lain, seperti product photography, landscape photography, journalism photography dan macro photography.

Karakteristik Industrial Photography

Karena kondisi dan situasi serta akses yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan industrial photography, biasanya aliran yang satu ini dilakukan berdasarkan pesanan. Atau dalam kata lain, kegiatan industrial photography masuk dalam kategori commercial photography. Dimana objek dan subjek yang direkam oleh rana lensa sudah ditentukan terlebih dahulu oleh pemesan.

Industrial Photography juga kerap identik dengan kegiatan dokumentasi fotografi dalam lingkungan/situasi yang membutuhkan perhatian ekstra terkait dengan kondisi keselamatan kerja/safety.

Beberapa kondisi yang kerap menjadi perhatian khusus dalam industrial photography, adalah ketika kegiatan dokumentasi dilakukan dalam keadaan sebagai berikut:

  • Kondisi panas/dingin yang ekstrem
  • Lokasi peliputan yang rentan terhadap ledakan
  • Kondisi lantai yang licin dan berpotensi terpleset atau jatuh
  • Kegiatan peliputan pada lokasi yang dekat dengan pelepasan gas beracun
  • Melibatkan ketinggian (aerial photography) atau kedalaman (under-water photography)

Kondisi semacam itu biasa kita temukan pada lokasi kerja: perminyakan, pertambangan, manufaktur/fabrikasi, konstruksi dan transportasi.

Disinilah tantangan dari fotografi, dimana ketika fotografer beserta dengan tim produksi harus berhadapan dengan kondisi semacam itu. Kemampuan dan keterampilan dalam hal teknis fotografi saja tidaklah cukup untuk dapat melakukan genre yang satu ini. Dibutuhkan keterampilan dan pemahaman mengenai industri yang bersangkutan.

Pada artikel selanjutnya, saya akan memaparkan beberapa hal terkait dengan perangkat, peruntukan hasil dokumentasi, dll.

9 Comments Add yours

  1. Syahrizal says:

    artikel bermanfaat pak. ditunggu kelanjutan artikel ini. terima kasih.

    Like

  2. Linda says:

    Do you have english version of the article? Thanks.

    Like

  3. Dina says:

    Ditunggu posting berikutnya yg Bagian #2

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.