Siapa yang tidak kenal dengan Getty Images, sebuah marketplace yang memiliki persediaan jutaan foto dan video serta gambar lainnya yang dapat digunakan untuk beragam kebutuhan, baik untuk kebutuhan pribadi, hingga korporasi besar kelas dunia. Mulai dari foto dan gambar era saat ini hingga dokumentasi arsip visual dari para tokoh dan kejadian dalam rentang sejarah perabadan manusia modern.

Dengan koleksinya yang berjumlah jutaan itu, Getty Images tentu tidak main-main dalam usahanya untuk mempertahankan hak eksklusif dan kredebilitas mereka atas seluruh pasokan gambar yang dimiliki dan dikelolanya.
Dari itulah pada tanggal 17 Januari 2023 yang lalu, Getty Images melakukan tuntutan hukum kepada Stability AI; sebuah perusahaan rintisan AI yang berbasis di London. Getty Images berpandangan bahwa Stability AI melalui produk mereka; Stable Diffusion dan DreamStudio, telah melakukan pelanggaran Hak Cipta atas karya-karya yang dimiliki serta dikelola oleh Getty Images.
Terkait dengan itu pada tanggal 27 September 2027 Getty Images mengirimkan sebuah email kepada para pengguna dan kontributornya terkait bagaimana sikap Getty Images terhadap perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence saat ini.

Layaknya para penyedia stock images lainnya seperti Reuters, Associated Press, ShutterStock, dll, Getty Images tentu saja sangat berkepentingan dengan perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan itu karena berhubungan langsung dengan ruang lingkup bisnis mereka.
Pada email tersebut disampaikan bahwa Getty Images menolak seluruh karya yang dihasilkan dengan menggunakan AI dan menyampaikan bahwa Getty Images masih belum menentukan kebijakan yang akan mereka ambil dengan AI (termasuk terkait dengan fitur Generative Fill yang tersedia bagi para pengguna Adobe Firefly di Adobe Photoshop).
Namun sebelum email tersebut dikirimkan, tepat pada tanggal 24 September 2023 sebelumnya, Getty Images telah secara resmi meluncurkan layanan dan fitur terbaru yang dapat digunakan oleh para pelanggannya, yaitu Generative AI by Getty Images.
Agaknya peluncuran fitur baru tersebut adalah salah satu strategi Getty Images untuk tetap dapat bersaing di tengah gempuran para pengembang teknologi AI generatif yang semakin masif belakangan ini, sekaligus tetap menjaga hak cipta atau copyright yang melekat dengan karya-karya para kontributornya.
Generative AI by Getty Images
AI Generator dari Getty Images adalah penerapan dari teknologi Generative AI atau Kecerdasan Buatan Generatif yang dibangun dan dilatih dengan menggunakan arsitektur Edify yang merupakan bagian dari layanan pelantar cloud NVIDIA Picasso yang diluncurkan pada awal tahun 2023 ini.
NVIDIA Picasso itu sendiri adalah pengembangan teknologi AI generatif yang dibuat untuk desain visual. Picasso dilatih secara khusus dan ekslusif untuk pelantar Getty Images, termasuk konten premium dan eksklusif, dan diklaim oleh Getty Images bahwa karya yang dihasilkan dengan menggunakan AI Generator mereka dapat digunakan untuk ruang lingkup komersial (iklan, visual ampaign, dll).

Generative AI by Getty Images saat ini sudah tersedia pada laman resmi Getty Images, dan para pelanggannya juga memiliki pilihan untuk dapat mengintegrasikan layanan tersebut ke dalam workflow dan aplikasi proprietary mereka dengan menggunakan API (Application Programming Interface) yang telah disiapkan oleh Getty Images.
Menurut informasi resminya, pada sekitar akhir tahun 2023, para pelanggan Getty Images juga dapat melakukan kustomisasi terhadap aset (gambar, foto, video) yang tersedia pada library Getty Images sesuai kebutuhan masing-masing.
Cara Kerja AI Generator Getty Images, Perbedaan dan Persamaannya dengan produk sejenis
Secara singkat, cara kerja AI Generator oleh Getty Images mirip dengan produk AI generatif lainnya (MidJourney, Adobe Firefly, Shutterstock dengan OpenAI DALL-E, dll) yaitu menggunakan metode prompt-to-images.
Dengan prompt-to-image para penggunanya hanya perlu menggunakan serangkaian kata dan kalimat yang dicantumkan pada AI Generator, dan kata atau kalimat tersebut akan diterjemahkan ke dalam bentuk gambar.
Sama seperti Adobe Firefly yang menggunakan stock gambar yang terdapat pada database Adobe Stock untuk fitur Generative Fill di Adobe Photoshop, gambar yang dihasilkan dari layanan AI Generator Getty Images ini akan berasal dari aset (gambar dan foto) yang telah ada sebelumnya dalam database Getty Images.

Sekilas keduanya; Adobe Firefly dan AI Generator dari Getty Images (dan NVIDIA), memiliki kemiripan dalam cara kerjanya, termasuk untuk penggunaan komersial karena keduanya sama-sama mengandalkan stock asset mereka sendiri (Adobe Stock dan Getty Images).
Namun yang menarik bagi saya sebagai salah seorang kontributor Getty Images adalah tersedianya kompensasi bagi para kontributor yang karyanya digunakan pada setiap gambar atau foto yang digunakan pada proses pembuatan gambar baru dengan menggunakan fasilitas AI generator Getty Images tersebut, sama halnya dengan yang diberikan oleh Shutterstock kepada para kontributornya.
Getty Images menerangkan bahwa mereka telah membuat sebuah “model kompensasi kontributor untuk lisensi kecerdasan buatan.” Melalui model kompensasi itu, keuntungan dari hasil gambar atau foto dari AI Generator akan dibagikan dengan para kontributornya setiap tahun.
Dan perhitungan kompensasi yang dibayarkan kepada setiap kontributor akan tergantung dari berapa berapa banyak file yang mereka unggah ke situs Getty Images serta berapa banyak yang mereka hasilkan melalui lisensi tradisional.
Getty Images menyebut hal ini sebagai “aliran pendapatan baru bagi para kontributor,” meskipun para kontributornya tidak dapat memilih untuk tidak berpartisipasi (opt-out), terkecuali mereka mengakhiri perjanjian dengan Getty Images.
Jadi bagaimana? Generative AI semakin seru bukan 🤓
Referensi:
- Getty Images commenced legal proceedings against Stability AI
- Generative AI by Getty Images, powered by NVIDIA
Discover more from Yulianus Ladung
Subscribe to get the latest posts sent to your email.