Belayar Ke Perbatasan Paling Utara Indonesia Di Sangihe Dan Talaud (Miangas)

Setelah riset yang lumayan panjang dan semua persiapan yang dibutuhkan sejak pertengahan tahun 2022 yang lalu, akhirnya pada bulan Agustus 2024 kami memulai ekspedisi singkat (non jurnalistik) Indonesia Negeri Bahari; Energi Bagi Negeri selama lebih kurang 94 hari dengan etape awal di Sulawesi Utara, dengan destinasi utama kami adalah Pulau Miangas yang terletak di Kabupaten Kepulauan Talaud.

Anggota ekspedisi untuk etape Sulawesi Utara berjumlah lima orang; Chintya Tengens, Hari Abriyanto (Oki Anak Dolan), Hiskia Tommy Bororing, Stenly Pontolawokang dan saya sendiri.

Tim Ekspedisi Indonesia Negeri Bahari; Energi Bagi Negeri etape Sulawesi Utara.
Tim Ekspedisi Indonesia Negeri Bahari; Energi Bagi Negeri etape Sulawesi Utara.

Pemberangkatan dari Jakarta dibagi menjadi dua gelombang, saya bertolak lebih dulu ke kota Manado untuk persiapan, yang kemudian disusul oleh Chintya dan Oki pada tanggal 23 Agustus 2024. Sesampainya di kota Manado, kami bertemu dengan Hiskia yang berasal dari kota Tomohon dan juga Alvin Raditya Se dan Yosua Rio Efrata yang berasal dari kota Bandung. Kami kemudian bersiap-siap untuk pelayaran menuju ke kota Tahuna di pulau Sangihe yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Berlayar dengan Mercy ke Pulau Sangihe

“Wah kita naik Mercy nih ke Sangihe. Mewah!!” demikian seloroh Chintya dan Oki ketika kami sudah tiba di pelabuhan kota Manado di tanggal 23 Agustus 2024. Seloroh yang tidak dibuat-buat, karena pada hari itu memang kami menumpang kapal motor Mercy Teratai, yang akan membawa kami ke kota Tahuna.

Walaupun Chintya, Oki, Alvin dan Rio baru tiba di kota Manado pada siang harinya dan langsung dilanjutkan dengan pelayaran pada hari yang sama, tapi mereka terlihat tetap semangat dan tidak sabar untuk segera memulai perjalanan kami.

Kami tiba di pelabuhan kota Manado sekira pukul 18:00 WITA dan karena barang bawaan kami yang lumayan banyak, termasuk beberapa suvenir titipan dari kawan-kawan kami yang baik hati dari PT Pertamina Patra Niaga untuk dibagikan ke saudara-saudari di pulau Miangas, maka kami menggunakan jasa Om Dino yang merupakan pekerja angkut yang sebelumnya sudah pernah saya gunakan ketika berlayar ke pulau Sangihe. Om Dino bersama kawan-kawannya itulah yang membantu kami untuk membelikan tiket kapal Mercy Teratai, sekaligus memilihkan kamar, membawa barang-barang dan logistik ke atas kapal. 

Saya sangat menyarankan untuk menggunakan jasa Om Dino untuk membantu ketika akan berlayar dari pelabuhan kota Manado yang bisa dihubungi melalui nomor telepon atau WhatsApp +62 852 40707551. Om Dino tidak menetapkan tarif khusus untuk jasanya, tapi siapkanlah sekira Rp. 50.000,- untuk beliau atau silahkan diperkirakan sendiri sesuai jumlah barang bawaan.

Setelah tiga kali membunyikan klaksonnya lantas awal kapal mengumumkan bahwa para pengantar, pedagang makanan dan minuman diminta untuk segera turun dari kapal lantas Mercy Teratai lepas jangkar dan segera mulai berlayar ke pulau Sangihe sekira pukul 19:15 WITA pada tanggal 23 Agustus 2024.

Terdapat dua jenis akomodasi di atas kapal motor Mercy Teratai; ekonomi dan VIP. Tarif kelas ekonomi dibanderol Rp. 200.000,- per penumpang, sedangkan untuk kelas VIP tarifnya Rp. 400.000,- per penumpang. 

Perbedaan antara kedua kelas akomodasi itu adalah pada letaknya di atas kapal dan juga fasilitasnya yang menyertainya. Untuk kelas ekonomi terletak di lantai satu hingga dua, sedangkan kelas VIP ada di lantai tiga. Untuk kelas ekonomi dan kelas VIP sama-sama mendapatkan kasur tingkat, namun untuk kelas ekonomi tidak terdapat kamar-kamar khusus sedangkan kelas VIP mendapatkan satu kamar yang bersisi satu kasur tingkat. Baik kelas ekonomi dan kelas VIP juga sudah dilengkapi dengan pendingin udara dan mendapatkan jatah satu kali makan selama pelayaran.

Kondisi akomodasi di atas kapal motor Mercy Teratai lumayan bersih dan teratur, baik di kelas ekonomi maupun kelas VIP. Tersedia juga fasilitas toilet untuk seluruh penumpang dan awak kapal, yang bila terpaksa juga bisa digunakan untuk mandi. Di atas kapal tersebut juga ada warung kecil yang menyediakan beragam minuman hangat dan dingin serta makan ringan seperti mi instan bagi para penumpang yang membutuhkannya.

Saya lumayan terkejut, ternyata di atas kapal motor Mercy Teratai juga sudah tersedia koneksi internet yang disediakan bagi para penumpang dan awak kapal. Sebuah fasilitas baru di atas kapal itu, karena pada pelayaran saya sebelumnya bersama Mas Beawiharta ke pulau Sangihe fasilitas itu belum tersedia. Namun sayangnya ketika pada pelayaran kali ini, kami tidak bisa menggunakan koneksi internet itu.

Doa pengantar pelayaran

Seperti biasa, tidak lama berselang sekitar hampir tiga puluh menit meninggalkan pelabuhan kota Manado, Mercy Teratai mulai melintasi gunung Manado tua dan kami pun mulai memasuki gelapnya perairan Manado, seperti biasa pada setiap pelayaran dari kota Manado, sebelum berlayar terlampau jauh, pelayaran selalu diawali dengan doa. Nahkoda melalui pengumuman meminta bantuan kepada para penumpang untuk bersedia memimpin doa.

Dalam pelayaran dari kota Manado, lazimnya doa didaraskan sesuai ajaran agama Kristen Protestan. Hal itu dikarenakan mayoritas penduduk provinsi Sulawesi Utara adalah beragama Kristen Protestan.

Tanpa diperintah, sesaat ketika doa didaraskan, seluruh penumpang dengan latar belakang agama yang berbeda itu khusuk tertunduk dalam doa. Tidak terlihat penumpang yang berlalu lalang serta suasana hening tercipta, selain deru mesin kapal, suara hembusan angin dan gelombak yang dibelah Mercy Teratai.

Sejurus setelah doa selesai, kami berenam perlahan mulai beranjak ke kasur kami masing-masing sembari ditemani dengan ayunan ombak dan gelombang laut malam itu.

Catatan ini akan bersambung pada blog selanjutnya. Ikuti kisah lengkap Ekspedisi Indonesia Negeri Bahari; Energi Bagi Negeri pada tautan ini.


Discover more from Yulianus Ladung

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

One Comment Add yours

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.