Benar, saya gelisah.

Entah apakah karena saya teringat tayangan yang saya saksikan di MetroTV tadi mengenai bagaimana lemahnya posisi negosiasi Indonesia terhadap Malaysia atau karena saya baru saja membaca sebuah berita yang terdapat pada situs CNN yang bertajuk Sweden and Malaysia’s island paradises yang membuat saya gelisah.

Kedua berita tersebut serasa saling berkaitan antara satu dengan yang lain-nya. Sementara banyak pihak di Indonesia yang saling menyalahkan/menuding satu sama lain atas lemahnya posisi diplomasi Indonesia terhadap negara lain, Malaysia nampaknya telah sangat berhasil melakukan kampanye mengenai pesona wisata serta betapa eksotisnya Malaysia.

Pada berita di MetroTV, disampaikan bahwa betapa Malaysia telah semena-mena dan arogan dalam melakukan hubungan antar negara terhadap Indonesia, tanpa Indonesia mampu melakukan sesuatu yang berarti. MetroTV juga menyampaikan beberapa fakta bagaimana negara-negara besar seperti Inggris atau negara-negara yang bergabung dalam Persemakmuran/Commonwealth mendukung Malaysia dalam setiap masalah yang dihadapinya. Segala jenis improvisasi yang dilakukan Malaysia seakan-akan dapat dibenarkan dan diakui karena Indonesia tidak berindak apa-apa.

Saya tidak bermaksud membakar kebencian terhadap Malaysia, apalagi setuju terhadap aksi kekerasan seperti perang terhadap Malaysia. Melainkan saya gelisah, karena seolah-olah pemerintah Indonesia benar-benar seperti sudah kehabisan akal menghadapi tingkah dan polah Malaysia.

Mungkin ‘kemenangan’ Malaysia adalah sebuah hal yang wajar mereka dapatkan karena kegesitan mereka dalam mengolah serta memanfaatkan informasi. Simak saja pada berita CNN diatas itu, bagaimana media massa sekelas CNN menggambarkan keindahan kawasan pesisir pantai yang ada di Malaysia. Bahkan yang terlebih sangat membuat saya terhenyak dan semakin gelisah, CNN menyebut-nyebut Sipadan.

Sangat jarang saya temukan artikel di CNN mengenai Indonesia yang mengulas mengenai Indonesia dari sudut pandang yang lebih mulia, terkecuali kekacauan, bencana, korupsi dan kekisruhan.

Padahal seperti kita ketahui bersama, bahwa secara geografis dan keanekaragaman hayati, Indonesia tentu saja lebih lengkap dan lebih kaya dibandingkan Malaysia. Tapi mengapa kantor berita sekelas CNN justru mengacu kepada Malaysia?

Apakah pemberitaan CNN itu benar-benar didasari oleh aspek jurnalistik semata atau ada kampanye yang terstruktur dan terorganisir yang dilakukan oleh Malaysia melalui media massa kelas dunia?

Apa yang salah disini? Apakah Bali sudah menjadi sedemikian membosankan untuk diceritakan? Atau apakah dunia internasional sudah tertutup oleh ‘awan Malaysia’ sehingga enggan mencari dan menengok ke Indonesia?

Mengapa tidak berupaya maksimal berkampanye dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk memamerkan dan menjual Indonesia, ketimbang terlalu banyak bermimpi menjadi tuan rumah piala dunia yang oleh negara semakmur Jepang dan Korea Selatan saja harus ditanggung bersama.

Mengapa situs Kementerian Budaya dan Pariwisata sangat tidak informatif? Tidak peka teknologi (tidak memiliki tautan Twitter, dll)?

Entahlah .. yang jelas Indonesia-ku adalah Gelisah-ku ..