Video kamu di YouTube dihapus?
COVID-19 yang telah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO, tentu berdampak kepada banyak pihak. Berita terkait dengan hal itu; hoax ataupun bukan, juga dapat dengan mudah kita temui.
Tidak terkecuali COVID-19 berdampak bagi para content creator. Saya belum menemukan data yang valid, namun agaknya saat ini konten yang dihasilkan para content creator mungkin jumlahnya berkurang. Salah satu sebabnya adalah karena terbatasnya ruang gerak, karena lockdown atau pembatasan dalam banyak hal, khususnya travel, juga karena banyak orang yang saat ini fokus kepada memenuhi kebutuhan dasar pribadi dan keluarga, juga menjaga kemungkinan terjangkiti dan menjadi pembawa COVID-19.
Video Terhapus di YouTube
Bagi content creator yang sudah memenuhi kriteria Partner Program di YouTube, tentu sudah tidak asing dengan proses review terhadap sebuah video yang diunggah ke YouTube dan kemudian akan di-monetize (dipasang iklan). Saat ini proses review tersebut dilakukan secara manual (melibatkan manusia) dan otomatis (melibatkan machine learning/artificial intellegence).
Pada tanggal 16 Maret 2020, YouTube telah secara resmi menyatakan bahwa terhitung sejak tanggal tersebut, mereka akan lebih mengandalkan review oleh machine learning/artificial intellegence.

Hal itu dilakukan oleh YouTube untuk melindungi para karyawan, serta para rekanan/kontraktor yang selama ini terlibat dalam proses review di YouTube. Saya kurang paham persis bagaimana bentuknya kebijakan internal di YouTube, tapi yang saya bayangkan adalah selain karyawan Google yang tentu telah difasilitasi dengan perangkat untuk WFH (Work From Home), banyak dari rekanan/kontraktor yang terlibat dalam proses review itu hanya bisa melakukan pekerjaannya di kantor. Dari itulah, demi menjaga kesehatan dan keselamatan semua orang, maka mungkin rekanan/kontraktor YouTube yang mewajibkan karyawan untuk tidak masuk kantor terlebih dahulu.
Salah satu konsekuensi dari kebijakan tersebut adalah, terhapusnya video di YouTube pada saat proses review. Hal tersebut terjadi karena machine learning/artificial intellegence sebagaimanapun canggihnya, tentu tidak akan dapat menandingi kebijakan nalar/rasa manusia. Sehingga mungkin saja, ada video yang sebenarnya biasa-biasa saja dan tidak melanggar ketentuan serta kebijakan di YouTube, malah terhapus.
Our Community Guidelines enforcement today is based on a combination of people and technology: Machine learning helps detect potentially harmful content and then sends it to human reviewers for assessment. As a result of the new measures we’re taking, we will temporarily start relying more on technology to help with some of the work normally done by reviewers. This means automated systems will start removing some content without human review, so we can continue to act quickly to remove violative content and protect our ecosystem, while we have workplace protections in place.
Namun jangan khawatir, karena walaupun terhapus, kita masih punya hak untuk melakukan sanggahan terhadap keputusan tersebut. Dengan melakukan hal tersebut, maka akan dilakukan manual review (oleh manusia), tapi tentu karena sumber daya manusia yang terlibat dalam proses itu jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, maka prosesnya akan lebih lama.
Saat ini memang tantangan bagi kita semua, terutama bagi para content creator yang mengandalkan traveling sebagai metode utama mereka untuk menghasilkan konten yang bermanfaat untuk semua orang.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai proses review di YouTube, silahkan menyimak informasi yang terdapat disini dan pengumuman dari YouTube disini.
Silahkan mampir ke video yang iseng saya buat kemarin (16/3/2020) terkait dengan himbauan Presiden Joko Widodo untuk social distancing.
Let’s stay safe dan semoga kita semua melalui situasi serius dan sulit ini.