Dimana kita bisa menemukan dan merasakan salju di daerah tropis seperti di negara kita ini kalau tidak di Papua. Iya, Papua itu tidak sekedar rambut keriting seperti pada syair lagu “Tanah Papua” oleh Edo Kodologit, melainkan Papua menyimpan begitu banyak cerita yang rasanya tidak akan pernah dapat kita rangkum dalam berjilid-jilid buku.
Mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah di pesisir pantai, Papua menawarkan tidak saja kekayaan sumber daya alamnya, melainkan juga keragaman dan keunikan budaya, keindahan alam, hingga keramahan dan pesona masyarakat asli Papua.
Pada sesi #ngobroldisiniyuk hari Sabtu (13/6) pukul 19:00 WIB s/d 21:00 WIB, banyak sekali informasi dan wawasan baru yang saya, dan juga mungkin kawan-kawan peserta lainnya dapatkan.
Informasi dan wawasan yang dibagikan oleh kawan-kawan yang saat ini bekerja di pegunungan tinggi di Tembagapura, memberikan perspektif baru tentang bagaimana keseharian para pekerja yang selalu berada di ketinggian dan juga kedalaman bawah tanah itu.
Dan mereka yang sudah berkenan meluangkan waktunya untuk ngobrol semalam adalah:
- Kerry Yarangga
- Mike Janet Toam
- Fajar Kristianto
Kawan-kawan tersebut bekerja pada fungsi dan tugas yang berbeda-beda, sehingga dapat membagikan informasi yang mewakili pengalaman-pengalaman para pekerja di PT. Freeport Indonesia.
Bagaimana Kaka Mike Janet Toam sering dipanggil sebagai Bapak melalui email, padahal dia adalah seorang wanita tulen dan asli Papua (suku Sentani). Kisah Kaka Mike yang walaupun seorang wanita, juga mendapatkan kesempatan dan kepercayaan dari PT. Freeport Indonesia untuk bekerja pada sebuah fasilitas super modern dan padat teknologi sebagai Operator Minegem Mobile.
Kisah dari Mas Fajar Kristianto, yang berasal dari Depok, Jawa Barat merantau ke tanah Papua dan bekerja disana pada kegiatan operasional tambang bawah tanah, yang dalam beragam aspek operasionalnya tidak hanya dibutuhkan perhitungan matematis yang amat sangat matang, juga dibutuhkan kesiapan mental dan fisik bekerja pada lokasi yang penuh resiko. Dan pada waktu senggang tetap dapat menjalankan hobi memotret, bahkan hobi dia tersebut pernah membawanya beberapa kali ke pentas fotografi kelas dunia.













Dan juga bagaimana Kaka Kerry Yarangga yang berasal dari Biak, bekerja selama 11 tahun di PT. Freeport Indonesia, mulai dari menangani deman berdarah dan Malaria, hingga saat ini memiliki tanggung-jawab yang tidak mudah pada Divisi Komunikasi Korporasi, yang mewajibkan dia untuk selalu tanggap dan responsif.
Keragaman yang ada di lokasi kerja mereka tidak hanya terbatas pada bidang keahlian dan tugas, melainkan juga keragaman budaya, bahasa, dan agama disana menjadi kisah yang sangat menarik. Bagaimana dengan semua keberagaman itu, mereka dihadapkan pada tantangan untuk bisa bekerjasama.
Tentu kisahnya tidak melulu soal tugas-tugas keseharian disana, melainkan juga bagaimana PT. Freeport Indonesia mempersiapkan fasilitas bagi para pekerja disana agar mereka juga dapat menyeimbangkan ritme kehidupan disana di luar kewajiban-kewajiban dan tugas keseharian mereka. Sama seperti perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti Google, Microsoft, Facebook, Twitter, Chevron, Shell, Petronas, dll.
Fasilitas-fasilitas tersebut disiapkan tentu bukan untuk sekedar memanjakan dan membuat betah para pekerjanya saja, melainkan karena setiap pekerja mempunyai peran penting dan serius dalam aspek kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Dan sebagai salah satu kompensasi bagi mereka yang sudah berada jauh dari keluarga dalam kurun waktu yang tidak sebentar.







Banyak sekali pertanyaan dari para peserta diskusi, namun karena keterbatasan waktu, tidak semua pertanyaan dapat terjawab. Untuk informasi seputar PT. Freeport Indonesia dapat kamu temukan pada beberapa tautan PT. Freeport Indonesia berikut ini:
Dan seperti yang sudah disampaikan kemarin, maka berikut ini adalah 10 orang peserta diskusi yang beruntung mendapatkan giveaway menarik dari PT. Freeport Indonesia. Giveaway akan dikirimkan langsung ke alamat masing-masing sesuai informasi yang disampaikan pada formulir pendaftaran. Para pemenang akan dihubungi melalui email email dan jadwal pengiriman akan ditentukan oleh PT. Freeport Indonesia.
- Ade Putra Triyangoro, Bogor, Jawa Barat
- Butsiarah, S.Kom.,M.Pd, Makassar, Sulawesi Selatan
- Doumy Alwintar, Prabumulih, Sumatera Selatan
- Elsa Maruru, Timika, Papua
- Gelar Sabdho Illahi, Bandung, Jawa Barat
- Ismuhadi Ahmad, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
- Jepri Hari Adi, Bandar Lampung, Lampung
- M. Iqbal, Pulau Laut Utara, Kalimantan Selatan
- Maulidia El Firdaus, Tuban, Jawa Timur
- Rexy Ruben, Kutai Timur, Kalimantan Timur
Selamat kepada para pemenang. Semoga giveaway tersebut bisa bermanfaat dalam kegiatan sehari-hari.
Diskusi selanjutnya dengan PT. Freeport Indonesia akan dilaksanakan kembali pada 20 Juni 2020 pukul 14:00 WIB bersama dengan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe yang akan mengajak kita untuk mengenal lebih jauh tentang Suku Kamoro serta kekayaan ragam budaya dan potensi pariwisata yang ada di pesisir selatan Papua.
Jadi pastikan kamu tidak ketinggalan untuk mendaftar untuk mengikuti sesi tersebut, dan subscribe pada kanal ini juga agar tidak tertinggal informasi-informasi selanjutnya. Semoga saja PT. Freeport Indonesia berkenan untuk berkolaborasi lagi bersama #ngobroldisiniyuk.
Kami (Arbain Rambey, Bima Prasena dan saya) menghaturkan terima kasih kepada PT. Freeport Indonesia dan kawan-kawan peserta diskusi dari seluruh Indonesia yang semalam sudah berkenan meluangkan waktunya untuk bermalam minggu bersama-sama, sekaligus mohon maaf bila ada hal yang kurang dan tidak berkenan selama pelaksanaan diskusi tadi malam ☺️
Untuk rekaman sesi obrolan “Kisah Dari Negeri Di Atas Awan” dapat disimak di YouTube berikut.
Jadi, mari kita selalu jaga kesehatan dan keselamatan pribadi dan juga orang-orang yang terkasih. Semoga kita semua dapat melewati situasi yang pelik ini dengan sehat dan selamat.
Sampai jumpa pada #ngobroldisiniyuk sesi selanjutnya ☺️
One Comment Add yours