Kamoro Di Pesisir Papua

Tanah Papua masih menjadi misteri bagi banyak orang. Tidak hanya bagi penduduk dunia, bahkan bagi banyak warga negara Republik Indonesia. Banyak fakta dan informasi tentang budaya, bahasa, tradisi dan potensi alamnya yang sangat menarik untuk dijelajahi dan dipelajari.

Dan salah satu dari sekian banyak keunikan Papua adalah terdapat lebih 200-an suku yang ada di Papua. Dan satu diantaranya adalah suku Kamoro (Mumuika we = orang Mumuika) yang bermukim di wilayah pesisir selatan Papua, Kabupaten Mimika, provinsi Papua.

Laut Arufu
© Google. All Rights Reserved.

Keberadaan suku ini di pesisir membuat mereka sangat akrab dengan kehidupan sebagai nelayan di laut Arafuru. Dan hasil laut Arafuru yang melimpah itu merupakan salah satu sumber mata pencaharian bagi masyarakat Kamoro.

Bahkan salah satu kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Freeport Indonesia yang bekerjasama dengan Keuskupan Timika dalam bidang ekonomi adalah dengan melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat suku Kamoro melalui Koperasi Bintang Laut/Stella Maris. Hasil tangkapan para nelayan Kamoro tersebut dibantu untuk disalurkan sehingga para nelayan bisa mendapatkan harga yang baik, dan hasil tangkapan mereka juga menjadi salah satu sumber pasokan pangan bagi para pekerja PT. Freeport Indonesia.

Timika
© Google. All Rights Reserved.

Selain hasil tangkapan laut, yang juga identik dengan masyarakat suku Kamoro adalah keterampilan mereka dalam menghasilkan karya ukiran kayu yang indah dan menarik, bahkan sudah terkenal hingga ke mancanegara. Dan PT. Freeport Indonesia telah melakukan pembinaan tidak hanya dalam hal produksi produk ukiran, melainkan juga pada metode dan mekanisme penjualan. Sehingga kegiatan CSR yang dilakukan sangat komprehensif karena mencakup kegiatan dari hulu hingga hilir.

PT. Freeport Indonesia juga telah menghibahkan Mimika Sport Center (MSC) kepada negara, untuk mendukung kelancaran perhelatan Pekan Olahraga Nasional tahun 2021 yang rencananya akan diselenggarakan di Papua, dan juga bantuan pelaksanaan atraksi budaya dan pariwisata serta beragam kegiatan kemasyarakatan lainnya.

Pada sesi #ngobroldisiniyuk edisi “Kamoro Di Pesisir Papua” hari Sabtu (20/6) yang lalu, kami beruntung mendapatkan kesempatan untuk mengenal tradisi dan kehidupan keseharian masyarakat Kamoro.

Kamoro-Di-Pesisir-Papua

Senang sekali bisa bertemu secara daring dan berkenalan dengan kawan-kawan baru dari seluruh Indonesia. Dan seperti sesi sebelumnya, durasi obrolan yang awalnya direncanakan berjalan 90 menit, mau tidak mau harus ditambah menjadi 120 menit karena antusiame dari kawan-kawan semua.

Saya, bersama dengan Arbain Rambey, Bima Prasena dan Martha Suherman, mendapatkan banyak sekali informasi baru tentang suku Kamoro, yang disampaikan oleh kawan-kawan dari PT. Freeport Indonesia dan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe.

Dan seperti pada sesi #ngobroldisiniyuk sebelumnya, pada edisi kali ini, juga ada giveaway bagi para peserta diskusi (Zoom dan YouTube) yang beruntung dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

FREEPORT-KUIS

Dan jawabannya adalah:

  1. Bahan utama etae adalah rumput dan kulit pohon Waru/daun Pandan hutan
  2. Suku Moni, suku Dani, suku Damal, suku Ekari atau Mee dan suku Nduga
  3. Kegiatan CSR PTFI adalah Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi & Infrastruktur

Pemenang giveaway ukiran Kamoro yang dipilih langsung ketika diskusi oleh kawan-kawan dari Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe adalah:

  • Raiyani Muharrahmah, Bogor, Jawa Barat
  • John Sintong Siburian, Depok, Jawa Barat
  • Muhammad F. Agha Ansori, Depok, Jawa Barat

Pemenang giveaway eksklusif dari PT. Freeport Indonesia dan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe adalah:

  1. Anna Minna Pradana, Cirebon, Jawa Barat
  2. Helda Wati, Banjar Baru, Kalimantan Selatan
  3. Muhamad Khonjin, Pati, Jawa Tengah
  4. Joane B. Korompis Rares, Timika, Papua
  5. Melania Lerebulan, Bandung, Jawa Barat
  6. Retno Ningtyas Tri Wardani, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
  7. Raiyani Muharramah, Bogor, Jawa Barat
  8. Petrus Loo, Medan, Sumatera Utara
  9. Wais Zulqarni Ahmad, Pankep, Sulawesi Selatan
  10. Agus Widodo, Purbalingga, Jawa Tengah
  11. Steven Chandra Wijaya, Nabire, Papua
  12. Ping Machmud, Ternate, Maluku Utara
  13. Muh. Daffa Barawangsa, Kutai Timur, Kalimantan Timur
  14. Al Amin Siharis, Kendari, Sulawesi Tenggara
  15. Risaldy Andika Putra S.Kom, Pontianak, Kalimantan Barat
  16. Dr. Teguh Topan Prahara Yudha, Timika, Papua
  17. Victor Izzak Hutubessy, Sorong, Papua Barat
  18. Morrison, Lombok, Nusa Tenggara Barat
  19. Helmi Irawan, Surabaya, Jawa Timur
  20. Maria Florentiana Totnai, Raja Ampat, Papua Barat

Selamat kepada para pemenang giveaway. Pengiriman giveaway akan dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia langsung kepada para pemenang ketika kawan-kawan di PT. Freeport Indonesia sudah mulai bekerja dari kantor.

Rekaman obrolan kami dapat disimak pada rekamannya di kanal YouTube berikut ini. Silahkan subscribe dan like juga bila bermanfaat 🙂

Terima kasih kepada kawan-kawan ngobrol yang sudah berkenan meluangkan waktu, juga kepada Mas Ulin Yusron, yang sudah mengijinkan saya menggunakan videonya pada diskusi ini, serta terima kasih juga kepada Keuskupan Agung Jakarta untuk cuplikan video yang saya gunakan.

Dan tentunya terima kasih kepada PT. Freeport Indonesia, Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro yang telah berkenan mendukung obrolan “Kamoro Di Pesisir Papua”. Semoga PT. Freeport Indonesia masih tetap berkenan untuk berkolaborasi bersama dengan kita untuk melaksanakan sesi obrolan lainnya.

Sampai jumpa pada obrolan selanjutnya di #ngobroldisiniyuk #dirumahaja.

One Comment Add yours

  1. Safrio Agustino Siagian says:

    Thankyou buat ilmunya panitia pelaksana diskusi online

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.