Ssst … Ini gosip

Pernahkah lo denger mafia judi
Katanya banyak suap uang polisi
Tentara menjadi pengawal pribadi

Apa lo tau mafia narkoba
Keluar masuk jadi bandar di penjara
Terhukum mati tapi bisa ditunda

Siapa yang tau mafia selangkangan
Tempatnya lendir-lendir berceceran
Uang jutaan bisa dapat perawan
Kacau balau……. Kacau balau negaraku ini…….

Ada yang tahu mafia peradilan
Tangan kanan buku kiri pidana
Dikasih uang habis perkara
Apa bener ada nafia pemilu
Entah gaptek apa manipulasi data
Ujungnya beli suara rakyat

Mau tau gak mafia di Senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Bikin UUD ujung-ujungnya duit
Pernah gak denger teriakan Allahu Akbar
Pakai Peci kelakuan barbar
Ngerusakin bar orang ditampar-tampar

Pernahkah Anda membaca atau familiar dengan kata-kata diatas? Bagi sebagian orang, kata-kata yang terdapat pada kalimat-kalimat tersebut diatas sedemikian mengganggu. Atau bahkan, mungkin Anda merasa salah seorang yang dirugikan dengan kalimat-kalimat diatas itu? Hm, sebuah pernyataan (kalau tidak ingin dikatakan sebagai sebuah kritik) yang memang pahit dibaca dan di dengar. Namun memang hal tersebut adalah yang terjadi di negeri yang bernama Indonesia ini.

Yupe, kalimat diatas adalah sebuah syair lagu yang beberapa waktu yang lalu sedemikian populer dan spektakuler. Bukan karena lagu tersebut mendapatkan anugerah dibelantara musik Indonesia, melainkan sedemikian heboh justru diranah politik. Bahkan apabila Anda menyimak pada halaman ini, Anda akan menemukan 1.190 entry tentang kehebohan itu.

Hehehe … betapa tidak. Lirik dari lagu yang bertajuk Gosip Jalanan yang diusung oleh grup musik Slank itu, sempat membuat geram para wakil rakyat kita. Bahkan di beberapa media massa, baik itu cetak maupun eletronik, teramat sangat jelas usaha dari para wakil rakyat kita yang terhormat itu untuk menegakkan HARGA DIRI lembaga dimana mereka bertugas.

Betugas? Yupe. Mereka adalah segelintir orang yang dipilih dan dipercaya untuk bertugas mendampingi pemerintah dinegeri ini dalam usaha mensejahterakan warga negeri ini melalui sebuah lembaga yang bertajuk DPR. Sebuah lembaga yang memayungi para wakil rakyat tersebut dengan payung hukum yang absolut dinegeri ini. Dimana mereka sedemikian mendapatkan perlakuan yang teramat istimewa.

Istimewa? Yupe. Karena mereka mewakili lebih dari 200 juta penduduk negeri ini. Mewakili sedemikian banyak kepentingan dan hasrat hidup penduduk dan warga negeri ini. Dan mereka dipilih langsung oleh rakyat. Yupe. Dipilih langsung oleh rakyat. Rakyat yang sedemikian mereka dekati dan mereka manjakan ketika pemilu.

Para wakil rakyat kita itu sangat terganggu dan merasa HARGA DIRI lembaga mereka sedemikian dilecehkan, sehingga mereka berencana melakukan tuntutan secara hukum terhadap Slank terhadap lirik lagu tersebut. Hm, beneran nih? Yupe. Bener banget. Lembaga sekelas dan sekaliber DPR merasa sedemikian terusik dengan lagu dari Slank, sebuah grup yang bagi banyak orang adalah grup pinggiran. Karena pada banyak lagu, lirik lagu-nya urakan, tidak bermoral, sembrono dan kampungan.

Walau kemudian pada akhirnya, tuntutan itu mereka batalkan dan biarlah pemaknaan syair/lirik lagu tersebut diserahkan pada masyarakat. Biar masyarakat yang menilai-nya sendiri. Dubrak. Sungguh sebuah pernyataan yang sangat bijak. Alih-alih menghabiskan duit rakyat untuk membayar pengacara dalam usaha mengajukan tuntutan kepada Slank dan juga menghabiskan waktu anggota DPR yang sedemikian mahal harga-nya itu, BK (Badan Kehormatan) DPR merelakan hal ini.

Sungguhkah hal ini sebuah tindakan yang gentlemen, elegan dan intelek? Atau jangan-jangan karena terungkapnya kasus suap itu? Hm, tentu saja bukan hak saya untuk menilai. Namun menurut sebuah pooling yang dilakukan oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), dari 206 pengunjung situs BPKP yang mengikuti pooling tersebut, 186 diantara-nya menyatakan SETUJU terhadap pertanyaan:

Lirik Lagu ‘Gosip Jalanan’ oleh Band Slank tlh menyinggung anggota DPR, dlm kaitan dgn pemberantasan korupsi yg hrs menggunakan berbagai pendekatan, setujukah bahwa lagu tsb mempunyai pengaruh positif dlm pemberantasan korupsi di negeri ini?

Well, semoga saja sikap BK DPR tersebut sungguh merupakan sebuah hal dan tindakan yang mencerminkan pembaharuan ditubuh lembaga DPR kita tercinta itu. Semoga saja, agar pengalaman traumatis yang dialami oleh rakyat karena arogansi penguasa dinegeri tidak terjadi lagi. By the way minggu yang lalu, saya sempat menyaksikan sebuah kendaraan sedan dengan nomor polisi kedinasan dari sebuah lembaga negara yang penumpang-nya memukul dan memaki-maki dengan kasar pengendara mobil disebelahnya, hanya karena mobil sang pejabat tersebut tidak diberikan kesempatan untuk jalan terlebih dahulu. Padahal, tidak tertutup kemungkinan, mobil dinas yang terbilang mewah itu dibiayai dari dana dan pajak di pengendara mobil yang dia omeli itu.

Hehehe … Lucu, geram dan menggemaskan memang. Tapi inilah negeriku tercinta INDONESIA.

Hm, baru sadar kenapa juga saya nulis entry yang seperti ini. Mungkin karena saya tidak bisa terlelap seperti malam-malam sebelumnya dan juga mungkin karena baru saja saya menyaksikan siaran di QTV yang bertajuk Gosip Jalanan versus DPR. Sebuah acara yang menjadi salah satu tontonan favorit saya (tentu-nya ketimbang ‘nongkrong’ di saluran-saluran yang tiap hari-nya tidak bosan memutar tayangan sinetron abrakadra dan kompetisi tarik suara yang sedemikian menjemukan dan terkesan membodohi).

Sebuah acara yang seharusnya bisa ditayangkan juga di stasiun-stasiun TV yang ada dinegeri ini. Pada malam ini, acara yang sejati-nya merupakan salah satu rangkaian siaran dari Soegeng Sarjadi Syndication ini, seperti biasa benar-benar memberikan pencerahan dan pemahaman baru terhadap saya dalam ber-Indonesia. Satu hal yang jarang didapat pada stasiun TV lainnya.

Dan seperti biasa, Soegeng Sarjadi Syndication ini dibawakan oleh Pak Soegeng Sarjadi sendiri dengan menghadirkan nara sumber sebagai berikut:

  • Mohammad Sobari (Budayawan)
  • Garin Nugroho (Sutradara/Sineas)
  • Radhar Panca Dahana (Budayawan)
  • Prof. Dr. Mudji Sutrisno SJ (Rohaniwan)

Sebuah komposisi dialog yang terasa sangat pas dan intelek serta mencerahkan.

4 Comments Add yours

  1. Sri.Kamalia says:

    Sudah tau kelakuan dewan yang terhormat hanya mengarong uang rakyat, kok masih ada aja yang turut serta dalam PEMILU, PILKADA? Yang nyoblos tuh yang jadi biang keroknya. Sok2an jadi warga negara yang baik, alih2 menunjuk garong uang rakyat

    Like

  2. Agus Yohanes says:

    Saya senang membaca site ini, saya ingin menambahkan saja mengenai kelakuan jagoan-jagoan atau mafia yang sudah disebutkan. Ingin juga rasanya membantu membukakan mata para pembaca dalam hal “pemborosan bensin”. Pemborosan bensin bukan salah rakyat dikatakan JK itu akan tetapi pemborosan ada pada pejabat-pejabat itu sendiri.

    Saya pernah iseng berhenti dijalan Gatot Subroto ingin sekali melihat rombongan president lewat di tol (kampungannya kabuh hehehe). Saya hitung jumlah mobil dalam group kepresidenan. Ternyata saya jadi sedih karena melihat ada 20 unit mobil termasuk mobil boss. Saya perhatikan lagi mobil2 itu adalah Jeep Mercy, MB S class, BMW seri 7, BMW seri 3 dan Mits Galant PATWAL + ambulance + Motor gede yang nggak masuk akal aja kalo mereka menggunakan yang 2000 cc kebawah. Buat apa sebanyak itu…BOROS!!! sebenarnya jakarta ini dipenuhi oleh mobil2 tak bertuan alias vooridjer. Pejabat lain jadi ikut2an…umumnya mereka dikawal pake Nissan XTrail ato Terrano dengan lampu yang sangat menyilaukan dan sirene yang bikin polusi suara.., saya pernah punya kedua jenis mobil itu…harus Unleaded dan boros…jadi gila khan masa buat nganter 1 manusia aja mobilnya harus minimum 2. Belum lagi dengan supir2 mereka yg sangaaattt belagu..pakaian PDH hitam…eh tapi saya pernah nge-GAPin mereka isi bensin buat Xtrailnya…ternyata…pakai bensin bersubsidi loh??? Ruaaar biaassaa..

    Like

  3. Tuxkeren says:

    Saya sudah 3 kali pemilu tidak nyoblos. Ya seperti pembahasan diatas itu. Makanya malas nyoblos. 🙂

    Like

  4. ardi says:

    buat Tuxkeran, Malas Nyoblos atau memang benar-benar PEMALAS..?

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.