WorldWide Telescope

Pada hari ini, telah dilaksanakan Presidential Lecturer yang bertempat di Jakarta Convention Center (JCC). Acara ini merupakan agenda rutin dari KADIN yang dalam penyelenggaraan-nya selalu menghadirkan tokoh-tokoh dunia dan yang mempunyai pengaruh dalam sejarah manusia.

 

Pada Presidential Lecturer kali ini, yang menjadi tamu kehormatan adalah William Henry Gates III atau yang lebih dikenal dengan nama Bill Gates.

 

Dan sepanjang sejarah pelaksanaan President Lecturer, pelaksanaan pada hari ini adalah yang terbesar yang pernah dilaksanakan oleh KADIN sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ibu Mari Pangestu yang pada acara ini bertindak sebagai moderator.

 

OK. Cukup tentang President Lecturer, karena Anda pasti dapat menyimak informasi mengenai kegiatan tersebut dimedia massa atau cukup cari di internet dan yang pastinya akan menarik untuk Anda simak.

 

Kisah singkat mengenai President Lecturer KADIN kali ini dapat juga disimak pada link-nya Bobby Primasta.

 

WorldWide Telescope
Apabila Anda sempat menyaksikan siaran langsung kegiatan tersebut yang ditayangkan oleh stasiun TV ONE, maka tentu menyaksikan demo software yang dilakukan oleh Bill Gates sendiri. Dan barangkali Anda bertanya-tanya software apa yang didemokan tersebut.

 

Saya kebetulan mendapatkan kesempatan untuk mencoba software tersebut. Dan sebagaimana yang sudah disampakan oleh Bill Gates sendiri, bahwa sebenarnya aplikasi tersebut masih belum direlease secara umum dan masih dalam tahap beta atau uji coba. Versi beta-nya itu sendiri tidak terdapat pada link Microsoft.

 

Microsoft sudah melakukan pengumuman mengenai aplikasi tersebut secara internal, demikian pula dengan distribusi-nya yang masih terbatas dikalangan internal saja. Versi BETA ini hanya dapat didownload melalui jaringan intranet-nya Microsoft. Begitu pula ketika sudah selesai mendownload-nya dan akan melakukan instalasi, maka kita akan ditanya dengan alias/login ID di jaringan-nya Microsoft dan juga Product Key yang didapatkan melalui email setelah kita melalui proses verifikasi download didalam jaringan intranet-nya Microsoft.

 

Sebelum kita lanjut, satu hal yang perlu menjadi catatan adalah: bahwa aplikasi ini merupakan salah satu inovasi dari tim Microsoft Research yang didedikasikan untuk kepentingan penyebaran science bagi semua khalayak dan dapat diperoleh secara cuma-cuma alias gratis. Aplikasi ini juga didedikasikan untuk mengenang Jim Gray yang merupakan peniliti senior di Microsoft yang diberitakan hilang disekitar wilayah pantai California pada sekitar bulan Januari 2007. Dan di internal Microsoft sendiri, terdapat sebuah DL (Distribution List) pada Microsoft Exchange Server yang juga didedikasikan untuk Jim Gray yang anggota-nya para peneliti senior di Microsoft Corporation.

 

Berikut adalah beberapa screen-shot dari proses instalasi WorldWide Telescope versi Beta tersebut:

 

Langkah pertama instalasi WorldWide Telescope

 

Verifikasi License Agreement

 

Pemilihan folder instalasi

 

Informasi tentang besaran ruang yang diperlukan oleh aplikasi versi BETA ini pada local hard drive

 

Konfirmasi terakhir sebelum memulai instalasi

 

Proses instalasi

 

Informasi bahwa instalasi sudah selesai dilakukan

 

Konfirmasi login ID (pada jaringan Microsoft) dan product key

 

Opening image dari WorldWide Telescope

 

Welcoming images dari WorldWide Telescope

 

Tampilan pertama dari WorldWide Telescope — Klik pada gambar untuk versi lebih besar

 

Tampilan WorldWide Telescope dari perspektif SKY — Klik pada gambar untuk versi lebih besar

 

Tampilan WorldWide Telescope dari perspektif EARTH — Klik pada gambar untuk versi lebih besar

 

Pada saat saya mencoba aplikasi ini, memang masih terdapat beberapa kekurangan. Namun, diharapkan seiring dengan berjalan-nya waktu dan semangat para peniliti di Microsoft Research Center aplikasi ini dapat segera dilaunch bagi khalayak umum.

 

Mengenai apa itu WorldWide Telescope dapat Anda simak pada link ini, dan FAQ (Frequent Ask Question) terdapat pada link ini.

 

Semoga WorldWide Telescope ini dapat segera tersedia bagi khalayak umum dan dapat bermanfaat bagi semua orang. Pasti-nya akan banyak pro dan kontra terhadap inisiatif ini, namun apapun itu, dengan semakin banyak-nya aplikasi pencitraan semacam ini tentu-nya akan memberikan banyak pilihan kepada kita dalam usaha mencari dan menambah khasanah ilmu pengetahuan.

 

Semoga.

13 Comments Add yours

  1. Bedanya sama Google Earth yang Sky View apa ya?

    Like

  2. Ladung says:

    @ Adrian: gw harus jujur bilang, bahwa gw ga ngerti persis perbedaan diantara kedua-nya. karena memang gw baru pertama kali ini coba pakai WorldWide Telescope dan gw memang sempat pakai Google Earth yang free-version namun benar-benar diawal-nya saja. CMIIW. nampaknya terdapat perbedaan pada kemampuan WorldWide Telescope yang memberikan kita pilihan untuk dapat memilih telescope apa yang akan kita gunakan.

    Like

  3. aku says:

    gratis gak? kalo bayar mending pake gearth

    Like

  4. Ladung says:

    @ aku: Bos, sepertinya Anda kurang menyimak deh. silahkan entry diatas dibaca dan disimak dengan seksama ya. harusnya sih bisa menjawab pertanyaan Anda πŸ™‚

    Like

  5. SanKo says:

    Kalau membaca di atas dan melihat perbandingannya. Saya menduga aplikasi ini nanti akan di launch dalam versi gratis dan berbayar seperti Google Earth. Apakah benar akan ada versi gratisnya, semoga demikian πŸ™‚

    Like

  6. Ladung says:

    @ SanKo: Pak San, memang bisa jadi demikian. hanya saja, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bill tadi pagi didepan audience President Lecturer dan merujuk pada situs resmi dari tim project WorldWide Telescope, aplikasi ini akan disediakan secara cuma-cuma. tapi ya ga ngerti juga bila ada perubahan.

    Like

  7. Bheri says:

    Pa Kabar Mas Ladung ? masih ingat saya kan (I’m now @ Kalbar)

    Wah kayaknya bakal jadi saingan GoogleEarth, mungkin buatan Bang Bill bisa shoot daratan Mars kali ya ? πŸ™‚

    Like

  8. Ladung says:

    @ Bheri: weits. ya masih inget dong mas, masa iya gw lupa πŸ™‚ perihal apakah kemudian WorldWide Telescope akan menjadi saingan dari Google Earth tentu-nya bukan porsi saya untuk menjawab hal ini. tapi satu yang pasti, yaitu mengenai planet Mars itu. silahkan disimak pada link 1link 2 dan saya menggunakan DSS = Digitized Sky Survey seperti pada link 3. demikian mas. sampai jumpa ya dan salam buat kawan-kawan Telkom disana dan juga di Risti (Bandung). Lama ga denger kabar Pak Arif dan Pak Mele nih.

    Like

  9. hadi.ismanto says:

    sialan cak .. cak, tak kiro software e bisa gue sedot. capeee deeh. tp ndak apa deeh bro, screenshot aja cukup deh bro, hiks3x, :(:(

    Like

  10. Ladung says:

    @ Hadi: hahaha … maka-nya baca dulu, jangan asal mau nyedot aja, emang eike cowo apaan … preet πŸ™‚

    Like

  11. roeddy setiawan says:

    excellent ahirnya datang juga, sedikit tambahan buat pak Adrian, telescope saya kira lebih extended, selain melihat yng di dunia spt google E, telescope bisa memberikan keterangan tentang ruang angkasa dg segala isinya, yg saya dengar telescope di feed dr Hubble. itu saja yg saya baca.

    salam

    Like

  12. Ahsya says:

    Punten, sepertinya sama saja dengan Stellarium? Screenshotnya di sini: http://www.stellarium.org/screenshots.html

    Ini totally free, dan open source.

    Like

  13. Admin says:

    @ Ahsya: thanks informasi-nya. benar-benar menambah wawasan lagi nih πŸ™‚

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.