Tajuk artikel ini mungkin saja sering menjadi pertanyaan bagi banyak pemilik drone ketika tiba pada sebuah tempat yang baru, tidak terkecuali saya juga. Misalkan ketika sedang berlibur ke sebuah lokasi wisata dan kebetulan lokasinya sangat fotogenik dan videogenik sehingga sayang rasanya bila tidak diabadikan dengan drone yang kita bawa. Apalagi saat ini banyak drone dengan ukuran yang amat sangat ringkas sehingga dapat dengan mudah kita bawa bepergian.
Banyak fasilitas dan aplikasi yang tersedia di jagad maya terkait informasi mengenai regulasi drone, yang dapat diunduh secara gratis atau yang juga berbayar. Salah satunya adalah dari DJI sebagai produsen drone juga menyediakan fasilitas tersebut pada aplikasi DJI GO melalui tab No Fly Zone (NFZ).
Dari informasi yang disediakan pada database NFZ besutan DJI itu, kita bisa mengetahui dimana kita boleh mengoperasikan drone dan lokasi yang tidak boleh. Biasanya hal itu diwakili dengan pewarnaan:
- Merah menunjukan lokasi TIDAK BOLEH terbang sama sekali
- Kuning menunjukan lokasi BOLEH terbang, namun dengan CATATAN
- Hijau menunjukan lokasi BOLEH terbang
Namun, tidak jarang selain informasi lokasi, kita juga membutuhkan informasi terkait regulasi drone pada sebuah lokasi. Kalau di Indonesia, kita bisa bertanya kepada kawan-kawan atau komunitas, tapi bagaimana bila kita ingin mendapatkan informasi mengenai regulasi drone di negara lain?
Ani Polat; seorang travel blogger, telah membuat sebuah aplikasi berbasis Google Map yang diberi nama Drone Mate.
Aplikasi itu ditujukan bagi para pengguna drone yang ingin menerbangkan drone untuk kebutuhan rekreasi dan bukan untuk komersial.
Mengapa demikian?
Karena biasanya untuk kebutuhan komersial akan dibutuhkan deklarasi yang lebih detail kepada pihak berwenang secara tertulis dan sederet persyaratan lainnya.

Prinsip kerja Drone Mate lebih kurang sama dengan aplikasi-aplikasi yang lazim digunakan oleh banyak pemilik drone.
Yang membedakan pada Drone Mate, selain lokasi, juga dicantumkan regulasi mengenai drone pada lokasi yang bersangkutan.
Daftar lokasi/negara yang tercantum pada Drone Mate lumayan lengkap.
Bila pada keterangan NFZ-nya DJI tercantum warna Merah, Kuning dan Hijau, pada aplikasi Drone Mate terdapat warna Abu-Abu. Warna tersebut menjelaskan bahwa belum cukup informasi untuk lokasi yang bersangkutan.
Tidak hanya menyediakan informasi mengenai lokasi dan juga regulasi, aplikasi Drone Mate juga menyediakan tautan/link yang membantu kita untuk bisa mengurus ijin terbang pada lokasi tersebut.
Anil Polat mengklaim bahwa informasi-informasi yang terdapat aplikasi Drone Mate akan terus menerus diperbaharui. Dan update terakhir yang saya simak dilakukan pada tanggal 21 September 2017.

Berikut beberapa informasi terkait regulasi drone di Indonesia yang tercantum:
Menurut saya, memiliki aplikasi semacam ini sangat penting bagi pemilik drone. Hal tersebut untuk menghindari pelanggaran yang terjadi terhadap sebuah regulasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pihak berwenang yang akan memiliki akibat yang menyulitkan terhadap para pemilik drone secara umum, baik yang sengaja maupun tidak disengaja.
Contoh salah satu tindakan yang menurut saya amat ceroboh adalah seperti yang satu ini:
Entah hal positif apa yang hendak dicapai oleh pembuat video itu. Bayangkan saja bila seandainya terjadi insiden atas orang lain karena tindakan mereka itu.
Berikut beberapa tautan terkait artikel ini: