Membuka Batasan Terbang Drone

Pada hari ini ada seorang kawan yang bertanya perihal bagaimana caranya supaya dia bisa menerbangkan wahana nirawak/unmanned aerial system/drone yang dimilikinya pada lokasi yang dinyatakan terlarang bagi penggunaan drone.

Saya sudah beberapa kali mendapatkan pertanyaan sejenis dari beberapa kawan lainnya. Atas alasan itu lantas saya berpikir mengapa tidak saya buat artikel mengenai itu, sehingga bila ada yang bertanya lagi, saya tinggal menyampaikan informasi tautan dari artikel ini saja.

Karena kebetulan kawan saya itu menggunakan drone merk DJI, dan saya adalah pengguna drone DJI, maka informasi yang tercantum pada artikel ini seluruhnya mengacu kepada spesifikasi teknis DJI.

FlySafe DJI

Kampanye FlySafe adalah sebuah inisiatif yang dicetuskan oleh DJI.

DJI sebagai market leader pada produk drone kerap kali dihadapkan pada kritik yang dialamatkan kepada mereka karena insiden-insiden yang terjadi terkait dengan produk mereka. Kritik-kritik yang berasal bukan saja dari perorangan, melainkan juga dari beragam institusi yang berwenang di banyak negara terkait dengan keselamatan penerbangan.

Dari itu, untuk menjaga kredibilitas serta kelangsungan bisnis mereka di banyak negara, DJI mengusung kampanye FlySafe untuk membantu mereka dan para pelanggannya menghindari terjadinya insiden-insiden yang akan merugikan DJI sebagai sebuah entitas bisnis.

Selain memberikan edukasi terhadap para pelanggan melalui beragam informasi yang tersedia pada halaman website mereka, pada aplikasi yang menyertai drone besutan DJI, juga ditanamkan aplikasi khusus yang bertujuan untuk membatasi penggunaan drone yang dimiliki oleh para pelanggannya, atau yang saat ini juga disebut sebagai No Fly Zone atau NFZ.

Nah, untuk informasi lebih lanjut mengenai pembatasan atau NFZ, silahkan menyimak artikel saya sebelumnya yang ada disini,

Secara singkat kira-kira demikianlah, penjelasan versi saya mengenai FlySafe oleh DJI.

Cara Membuka Batasan Terbang

Sejak pertama kali NFZ dicetuskan oleh DJI, banyak sekali terjadi kontradiksi diantara para pengguna/pelanggan produk-produk DJI. Ada yang sepakat, namun tidak sedikit pula yang memprotes hal tersebut.

Bagi mereka yang sepakat memiliki argumen bahwa pada satu titik harus dilakukan pembatasan terbang pada daerah tertentu. Terlebih bila daerah yang dimaksud merupakan objek vital milik negara atau daerah-daerah yang rentan terhadap isu privacy.

Dan bagi mereka yang tidak sepakat, argumentasinya adalah, bahwa mereka sudah mengeluarkan dana pribadi mereka (yang tidak sedikit) untuk memiliki produk DJI, dan mengapa penggunaannya harus dibatasi oleh sang produsen.

Terlepas dari pro dan kontra yang ada, berikut ini coba saya bagikan sebuah metode yang sudah disediakan oleh DJI, apabila anda memang harus terbang dan menggunakan drone DJI anda pada daerah terlarang.

Sebelum saya mulai, sistem NFZ DJI terus menerus mengalami perkembangan, jadi apabila nanti terdapat perbedaan dengan apa yang saya jelaskan disini, besar kemungkinan mekanisme NFZ oleh DJI sudah mengalami pembaharuan.

Informasi yang saya sampaikan disini sesuai dengan apa yang saya dapatkan per tanggal 12 November 2017 pada pukul 22:09 WIB.

Halaman awal pada http://www.dji.com/flysafe
Halaman awal pada http://www.dji.com/flysafe

Untuk memastikan bahwa yang mengakses fasilitas custom unlock pada halaman FlySafe DJI adalah seorang pengguna yang sah dan terdaftar di DJI, maka anda wajib masuk dengan akun yang sudah terdaftar sebelumnya. Pastikan bahwa akun yang terdapat pada aplikasi DJI GO atau DJI GO 4 yang anda gunakan adalah akun yang sama.

Gunakan tautan
Gunakan tautan “Unlocking Requesthttp://www.dji.com/flysafe/custom-unlock untuk mengajukan permohonan membuka batasan terbang

Setelah anda memasukan kredensial atau akun anda pada halaman FlySafe, maka anda seterusnya harus melengkapi beberapa informasi yang dibutuhkan oleh DJI, sebelum mereka dapat membantu anda untuk membuka batasan terbang.

Informasi-informasi yang wajib anda sampaikan adalah:

  • Jenis drone yang akan digunakan
  • Lokasi terbang yang dibutuhkan (gunakan peta untuk menentukan lokasi)
  • Radius dan jarak terbang yang sudah ditentukan
  • Rencana durasi penggunaan drone DJI anda pada lokasi tersebut

NFZ-01

NFZ-02

NFZ-03

Selanjutnya anda diminta untuk melengkapi informasi-informasi pribadi seperti:

  • Nama Lengkap
  • Alamat Email
  • Organisasi/Perusahaan

Setelah itu, anda juga diwajibkan untuk memberi informasi kepada DJI mengenai:

  • Daftar lembaga yang berwenang, yang telah memberikan ijin kepada anda untuk terbang pada lokasi yang sudah ditentukan sesuai dengan periode yang sudah ditetapkan.
  • Nomor Seri/Serial Number dari Flight Controller/Remote Control (primary controller dan bukan slave) yang akan anda gunakan.
  • Dan yang terakhir, anda wajib menyertakan soft copy surat ijin yang anda dapatkan dari lembaga yang berwenang. Surat tersebut adalah sebuah surat resmi dari lembaga yang berwenang dan pada surat itu wajib tercantum keterangan perihal lokasi terbang dan durasi terbang.

NFZ-04

Pastikan bahwa anda sudah melengkapi seluruh informasi yang dibutuhkan oleh tim FlySafe DJI. Karena DJI akan benar-benar melakukan pengawasan terhadap permohonan yang anda ajukan.

Setelah anda melengkapi semua informasi yang dibutuhkan, silahkan sampaikan permohonan anda kepada DJI. Batas waktu paling lama respon yang akan diberikan oleh DJI sekitar 5 hari kerja (internasional).

Berdasarkan pengalaman saya ketika harus terbang pada sebuah lokasi yang masuk dalam kategori Red Zone, saya mengajukan permohonan ke DJI sekitar 3 minggu sebelum terbang di lokasi yang sudah ditentukan.

Hal itu bertujuan, agar apabila ada informasi lain yang dibutuhkan oleh DJI, saya memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkannya. Dan ketika permohonan saya sudah disetujui, maka saya juga memiliki waktu yang cukup untuk memperbaharui database NFZ yang terdapat pada aplikasi DJI GO yang saya gunakan pada remote control yang nomor serinya sudah saya ajukan ke tim FlySafe DJI.

Patch atau perbaharuan itu hanya berlaku pada kurun waktu yang sudah disetujui oleh DJI dan hanya berlaku untuk remote control yang telah didaftarkan saja, sehingga update yang dikirimkan DJI kepada pemohon ijin, tidak akan berlaku bagi semua pengguna DJI.

Semoga artikel ini bisa membantu kita semua sebagai pengguna drone di Indonesia untuk selalu bertanggung-jawab dan mengindahkan regulasi/peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan dalam menggunakan drone yang kita miliki.

Serta menjaga agar kredibilitas para pengguna drone di Indonesia tetap terjaga dengan baik dan untuk menghindari dipicunya wacana untuk peraturan mengenai drone yang lebih ketat, seperti yang sudah terjadi di banyak negara lainnya saat ini.

Oiya, menurut beberapa kawan, ada cara lain yang lebih mudah untuk “mengakali” NFZ DJI ini, tapi saya tidak paham bagaimana caranya. Namun demi alasan seperti yang sudah saya sampaikan diatas, sebaiknya tidak menggunakan cara tersebut, mengingat resiko yang dapat terjadi, apalagi bila anda terbang pada lokasi objek vital milik negara atau di lokasi lainnya.

Bagi anda yang memiliki kisah dan pengalaman yang berbeda, silahkan menyampaikannya melalui kolom komentar dibawah yah. Semoga bermanfaat.

3 Comments Add yours

  1. Temang dwi hp says:

    Terimakasih sekalai infonya mas ini sangat bermanfaat dan detail informasinya, salut

    Like

  2. Temang dwi hp says:

    Terimakasih mas ladung sangat bermanfaat dan sangat informatif, salu

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.