Sebelum tidur malam ini, saya ingin berbagi beberapa catatan yang menurut saya penting dari hajatan Canon EOS R hari ini.

Namun, sebelum saya teruskan perlu dijelaskan bahwa saya hanya mencoba Canon EOS R ketika tadi menghadiri acara launching Canon EOS R sehingga artikel ini bukan review mendalam ya. Dan artikel ini juga bukan pesanan atau komersial apalagi diendorsed. Dan bukan pula untuk membanding-bandingkan dengan produk mirrorless lainnya.

Jadi silahkan disimak, semoga bermanfaat.

• Canon EOS R merupakan yang pertama dalam line-up produk Canon yang mengadopsi Canon R System. Adapun Canon EOS R System itu sendiri adalah:
  • RF Mount
  • Full Frame
  • Smaller Size
  • Silent Shooting
  • 4K Video
  • Dual Pixels CMOS AF
• Terdapat jajaran lensa baru, yang disebut oleh Canon sebagai RF Lenses yang terdiri dari:
  • Canon RF 50mm f/1.2L USM
  • Canon RF 35mm f/1.8 IS Macro STM
  • Canon RF 24-105mm f/4L IS USM
  • Canon RF 28-70mm f/2L USM
• Selain tentu produk yang berkualitas, menurut saya yang patut dipertimbangkan dari Canon EOS R juga adalah bahwa para pengguna existing DSLR Canon tidak perlu harus investasi lensa baru, karena akan tersedia juga lense adapter untuk lensa-lensa Canon EF Prime Range, EF-S Range dan EF Zoom Range.
• Lense adapter yang tersedia untuk Canon EOS R itu terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:
  • Mount Adapter EF-EOS R
  • Control Ring Mount Adapter EF-EOS R
  • Drop-In Filter Mount Adapter EF-EOS R
• Demikian juga untuk catu daya. Para pengguna DSLR Canon, juga dapat menggunakan baterai yang dimiliki LP-E6N Li-ion Battery untuk dapat digunakan pada Canon EOS R.
• Bagi yang juga suka kegiatan videografi, Canon EOS R juga menyediakan pilihan C-Log yang biasa terdapat pada line-up produk Canon untuk Cinema. Hal ini membuat para pengguna Canon EOS R memiliki keleluasaan untuk bereksplorasi dengan warna pada footage video.
• Yang juga baru pada Canon EOS R adalah proteksi sensor. Biasanya kalau kita ingin mengganti lensa, kita selalu khawatir bila ada debu atau kotoran lainnya yang akan masuk ke dalam sensor. Nah, pada Canon EOS R, apabila kita melepas lensa (dalam keadaan power on atau power off) maka akan langsung ada protektor yang akan menutup lubang sensor, sehingga kita tidak perlu terlampau khawatir ada kotoran yang masuk ke dalam lubang sensor.

Selain sederet spesifikasi teknis yang baru untuk produk Canon yang satu ini, yang juga tidak kalah penting adalah user experience. Agaknya Canon amat memperhatikan pengalaman penguna atau user experience dari Canon EOS. Adaptasi user experience para pengguna DSLR Canon tidak terlampau banyak berubah, sehingga learning curve atau proses belajar dari produk DSLR Canon ke Canon EOS R yang full frame tidak terlampau jadi faktor utama, terkecuali tombol-tombol yang lebih ringkas.

Bagi saya pribadi, pertimbangan biaya dalam menentukan kamera yang akan saya gunakan, menjadi salah satu faktor utama. Saya selama ini menggunakan kamera Canon berikut dengan lensa-lensanya. Sehingga hadirnya Canon EOS R bagi pengguna seperti saya, tentu akan sangat membantu. Karena saya tidak perlu investasi terlampau banyak apabila ingin menggunakan kamera mirrorless yang full frame.

Saat ini untuk mirrorless, saya menggunakan kamera Sony A7 R Mark II dan Canon EOS M6, dan keduanya memiliki lense adapter-nya masing-masing, sehingga saya masih dapat menggunakan semua lensa Canon yang saya miliki.

Namun memang ada satu hal yang menurut saya kurang pada Canon EOS R, yaitu kemampuan untuk menghasilkan timelapse video. Andaikan ada, tentu akan sangat membantu sekali.

Kira-kira demikian. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai spesifikasi teknis Canon EOS R silahkan disimak disini ya.

Oiya, silahkan mampir ke Instagram dan YouTube saya juga ya.

Dan sebagai penutup, semoga artikel ini bermanfaat dan US$ bisa segera stabil, jadi anda bisa segera belanja produk-produk kamera dari beragam produsen yang akan segera diluncurkan secara berdekatan ini 😀