Pada artikel saya sebelumnya; Menjadi Pengemis Ketika Pandemi, tentang kenormalan baru yang salah satunya adalah harus di rumah saja, kemarin (15/5/2020) salah satu poin pada artikel itu saya alami sendiri, yaitu melakukan virtual photo shoot.

Pada artikel ini, saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya ketika pemotretan kemarin.

Singkat cerita, saya diminta untuk melakukan pemotretan dengan metode virtual photo shoot untuk BMW Indonesia pada saat peluncuran salah satu flagship product terbarunya yaitu BMW X6 yang diberi julukan “The Beast“.

“The New X6 hadir dengan kombinasi antara kenyamanan, kemewahan dan dinamika berkendara. Mobil ini menandai momen yang menarik karena untuk pertama kalinya, BMW Group Indonesia miliki line-up BMW X lengkap untuk seluruh pelanggan di Indonesia,” ungkap President Director BMW Group Indonesia, Ramesh Divyanathan.

Seperti yang dijelaskan pada kutipan di atas, BMW identik dengan kenyaman dan kemewahan, maka pemotretan kemarin hasilnya juga harus mencerminkan beberapa poin penting itu.

Persiapannya lumayan mepet; sejak saya dihubungi oleh BMW, diskusi tentang brief produk dan metode pemotretan, hingga eksekusi pemotretan semua dilakukan dalam kurun waktu 3 hari saja. Emejing !!!

Sesuai namanya, virtual photo shoot, kegiatan pemotretan dilakukan dari jarak jauh. Saya berada di rumah, sedangkan operator kamera, berada di lokasi berbeda bersama dengan obyek pemotretan, talent, dan juga lighting.

Tantangan Virtual Photo Shoot

Salah satu syarat utama pada pelaksanaan virtual photo shoot adalah kualitas koneksi internet. Apakah metode pemotretannya dilakukan dengan melakukan remote control ke kamera yang digunakan, atau dengan bantuan operator kamera.

Kelancaran komunikasi (data internet dan verbal) antara fotografer dengan para pihak yang berada di lokasi pemotretan sangat menentukan di dalam kelancaran pemotretan.

Seperti yang kita pahami bersama, bahwa sebuah karya fotografi, tidak terlepas dari peran para pihak selain fotografer, apakah itu mereka yang berada di dalam frame ataupun tidak.

Saya bersyukur, karena kemarin koneksi data dan komunikasi dengan kawan-kawan dari BMW yang membantu saya dalam pemotretan dapat berjalan dengan lancar. Termasuk dengan talent yang terlibat di dalam frame kemarin.

Saya diwajibkan untuk fasih mengarahkan operator kamera, lighting dan juga model dari jarak jauh. Yang jelas, pada virtual photo shoot, ritme pemotretan tidak bisa secepat apabila kita berada di tempat yang sama dengan obyek dan subyek yang akan kita motret.

Mulai dari sudut pemotretan, arah pencahayaan, posisi dan pose model, hingga pernak-pernak pada BMW X6.

Apalagi durasi waktu pemotretan yang lumayan singkat itu, tidak memberi ruang gerak yang tidak terlampau luas, mengingat pemotretan kemarin dilaksanakan dalam rangka kegiatan launching dan bukan product pact shoots yang pasti membutuhkan perlakukan khusus.

The New Normal

Kiranya virtual photo shoot hanyalah satu dari sekian banyak norma baru yang mau tidak mau, siap ataupun tidak, harus kita hadapi. Semua orang, apapun profesinya, apapun status sosialnya, diwajibkan untuk bisa bergerak cepat untuk beradaptasi dengan kenormalan yang baru ini.

Dan sesi pemotretan kemarin sangat menyenangkan karena saya bisa bertemu dengan berkenalan dengan banyak kawan baru yang mayoritas adalah para jurnalis dari beragam media massa nasional di Indonesia.

New normal is a real thing, and we ought to embrace for that, seperti yang saya lakukan bersama dengan kawan-kawan pada obrolan Indonesia Negeri Harapan.

Buat yang penasaran ingin tahu bagaimana BMW X6, silahkan disimak pada video di bawah ini dan juga akun Instagram BMW Group Indonesia.

Viellen danke BMW 🙂