Seperti yang sudah saya sampaikan di Instagram beberapa hari yang lalu, bahwa saya akan mendapatkan vaksin Covid 19 untuk dosis yang pertama pada tanggal 25 Juni 2021 di Rumah Sakit St. Carolus di Jakarta.
Saat ini penyebaran dan paparan virus C19 semakin sporadis, sehingga ketika ada kesempatan untuk bisa mendapatkan vaksin tersebut, saya langsung mendaftarkan diri.
Kenapa Mau Divaksin?
Salah satu alasan utama saya memutuskan mendaftar suntik vaksin adalah untuk melindungi diri saya dan orang-orang yang saya temui. Mereka yang saya temui dalam perjalanan dan pekerjaan saya, termasuk keluarga (bila suatu saat nanti saya bisa mudik ke Balikpapan).
Selain itu karena alasan tersebut diatas, juga karena faktor pekerjaan. Pekerjaan yang mengharuskan saya untuk berpergian ke banyak tempat di Indonesia, khususnya ke daerah-daerah terpencil dimana sarana dan fasilitas kesehatan belum terlampau memadai.
Sebenarnya sejak dari awal ketersediaan vaksin di Indonesia, saya sudah ingin mendapatkan vaksin tersebut, namun apa daya saya tidak termasuk daftar kategori yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin ketika itu. Dan juga karena jumlah vaksin yang tersedia di dunia saat ini jumlahnya masih sangat terbatas, sehingga ketika saat ini vaksin sudah tersedia untuk umum, kenapa tidak saya mendapatkannya juga bukan?
Ga Takut Divaksin?
Ketika vaksin C19 sudah mulai diberikan di Indonesia, saya selalu mengikuti beragam kisah dan pengalaman dari kawan-kawan serta yang lainnya ketika mereka mendapatkan vaksin; untuk dosis pertama dan dosis yang kedua. Saya berusaha untuk mendapatkan referensi sebanyak-banyak dari mereka yang sudah menjalani penyuntikan vaksin tersebut (Sinovac dan Astrazeneca).
Tapi ada benarnya bahwa kalau terlampau banyak informasi (TMI = Too Much Information) bisa memiliki dampak negatif; saya akhirnya bingung sendiri. Mana informasi yang dapat saya jadikan patokan dan mana yang tidak.
Dalam hal vaksin ini, banyak sekali informasi yang beredar tentang hal negatif terkait vaksin C19. Khususnya informasi yang beredar tentang vaksin Astrazeneca.
Khawatir? Tentu saja saya khawatir dengan beberapa informasi tersebut. Daripada khawatir sendiri, maka dari itu saya melakukan beberapa hal yang bisa membantu saya untuk menetapkan pilihan.

Pemeriksaan ke Dokter Internis sebagai persiapan sebelum mendapatkan vaksin Pemeriksaan ke Dokter Internis sebagai persiapan sebelum mendapatkan vaksin Pemeriksaan ke Dokter Internis sebagai persiapan sebelum mendapatkan vaksin Antrian pendaftaran ulang vaksin dosis pertama di RS St. Carolus Antrian pendaftaran ulang vaksin dosis pertama di RS St. Carolus Antrian pendaftaran ulang vaksin dosis pertama di RS St. Carolus Kartu vaksin C19 Kartu vaksin C19 Antrian menunggu pemeriksaan subuh tubuh dan tekanan darah di RS St. Carolus Lokasi pemberian vaksin di RS St. Carolus Lokasi pemberian vaksin di RS St. Carolus Penyuntikan dosis pertama vaksin C19 – 25 Juni 2021 Lokasi pemberian vaksin di RS St. Carolus Lokasi pemberian vaksin di RS St. Carolus
Semua pengalaman dan informasi apa saja yang saya dapatkan ketika mendapatkan vaksin Covid 19 (Astrazeneca); sejak masa persiapan, tindakan penyuntikan dan juga paska penyuntikan, saya rangkum pada sebuah video di YouTube.
Silahkan meneruskan artikel ini apabila menurut kamu dapat bermanfaat bagi yang sedang menimbang-nimbang untuk ikut mendaftar mendapatkan vaksin.
Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tiket.com, RS. St. Carolus Jakarta yang telah memfasilitasi pemberian vaksin ini.
Mari kita jaga diri kita dan orang-orang disekitar kita. Dan jangan takut untuk menerima vaksin.
Stay Safe Indonesia 🇮🇩