Ya, penerbangan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-567 dengan rute Balikpapan (BPN) – Jakarta (CGK) pada hari Minggu tanggal 30 Juli 2017 begitu berkesan bagi saya.
Mungkin sama hal dengan para penumpang dan kru pesawaat yang saat ini sedang ramai menjadi perbincangan pada penerbangan Citilink QG-307 rute Surabaya (SUB) – Makassar (UPG) pada hari Kamis (21/7/2022) yang harus melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara Juanda di Sidoarjo dikarenakan wafatnya salah seorang Pilot pada penerbangan tersebut.
Yang mirip antara pengalaman saya pada penerbangan GA-567 dengan QG-307 adalah pada kedua penerbangan tersebut terjadi inisiden yang berkaitan dengan keselamatan nyawa seseorang. Bedanya adalah pada pengalaman saya di tahun 2017 tidak ada yang wafat.
Pengalaman pertama
Sebagaimana yang rutin saya lakukan sebagai seorang perantau di Jakarta, saya berusaha untuk mudik ke Balikpapan setiap 2 atau 3 bulan sekali untuk menengok Ibu saya yang ketika itu masih ada.
Dan seperti biasanya untuk kebutuhan transportasi udara, saya selalu menggunakan maskapai Garuda Indonesia selama rute penerbangannya dilayani oleh maskapai tersebut.
Hari itu penerbangan dari Balikpapan sangat lancar, cuaca cerah dan seperti layaknya penerbangan Garuda Indonesia sebelum pandemi yang saat itu jumlahnya masih lumayan banyak pilihan jadwal penerbangannya, pesawat Garuda Indonesia yang saya tumpangi hari itu, tidak terlampau penuh dan cenderung lengang.
Namun sekitar 35 menit sebelum mendarat di Bandar Udara Soekarno Hatta di Tanggerang, Banten ada sebuah kejadian yang tidak akan pernah saya lupakan. Dan berikut adalah kronologisnya sesuai dengan unggahan saya di tahun 2017 itu.


Kejadian yang saya jelaskan pada unggahan di atas itu dan juga rekamannya yang juga saya unggah, menjadi sebuah salah satu kenangan yang tidak terlupakan bagi saya ketika menempuh perjalanan udara.
Unggahan Yang Viral
Tidak berselang lama sejak saya pertama kali mengunggah informasi tersebut ke ke pelantar Facebook, terdapat banyak sekali notifikasi di akun Facebook yang ternyata mengomentari unggahan tersebut.
Notifikasi demi notifikasi silih berganti hingga kurang lebih sekitar 10 hari hingga pada tanggal 2 Agustus 2017, saya mendapatkan informasi dari salah seorang kawan saya melalui Whatsapp yang mengirimkan tautan sebuah berita tentang unggahan tersebut.
Dan hal tersebut juga berlanjut hingga beberapa hari berikutnya, informasi tautan demi tautan dikirimkan ke saya. Ada yang bertanya tentang situasi saat itu, ada yang mengklarifikasi, dll.
Ya, unggahan saya pada hari Minggu tanggal 30 Juli 2017 di Facebook itu ternyata officially went viral !!!
Lantas bagaimana perasaan saya? Ya biasa aja. Lha wong memang biasa aja. Tapi itu adalah kali pertama bagi rakyat jelata seperti saya ini mengalami unggahannya menjadi viral. Untunglah viral secara positif dan tidak destruktif.
Garuda Indonesia dan para Dokter itu Memang Spesial
Saya tidak dibayar apalagi diendorsed oleh Garuda Indonesia, tapi memang Garuda Indonesia (semoga hingga nanti) memiliki prinsip layanan yang prima, walau tentu tidak lepas dari kekeliruan juga.
Hats-off bagi para Pilot, Kru Pesawat dan para Dokter yang ketika itu sigap dan cekatan membantu penumpang yang sakit itu.
Tindakan para Dokter ketika itu bahkan berujung pada penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan kepada para Dokter itu. Salut, karena memang hal tersebut sudah layak dan sepantasnya.
Berikut adalah beberapa tautan tentang unggahan tersebut dan juga beritanya. Semoga bermanfaat ya.
- Tautan awal unggahan di Facebook
- Keyword Pencarian di Google
- Aksi Heroik Dokter Selamatkan Penumpang saat Pesawat Garuda Mengudara
- Sesaat Sebelum Landing Terjadi Keadaan Gawat Darurat, Tapi Maskapai Ini Dapat Pujian
- Kisah Lima Sekawan Dokter Selamatkan Penumpang Pesawat di Udara
- Penumpang Jatuh Ketika Jalan ke Toilet, Aksi Dokter di Pesawat Ini Jadi Perbincangan Warganet
- When it’s not your time to die yet