Mungkin banyak yang tidak familiar dengan nama Pasar Beriman di kota Tomohon, tapi bisa jadi tidak demikian bila menyebut Pasar Ekstrem yang teletak di desa Paslaten Satu, Tomohon Timur, kota Tomohon, provinsi Sulawesi Utara.
Pasar yang ramai pada setiap hari Sabtu ini; karena Sabtu adalah hari pasar di kota Tomohon, sebenarnya tidak terlampau berbeda dengan pasar-pasar lainnya di banyak daerah di Indonesia. Beragam komoditas yang lazim terdapat di pasar juga tersedia di pasar Beriman. Selain itu pasar Beriman lumayan rapi untuk ukuran sebuah pasar tradisional.
Berikut catatan singkat dari kunjungan saya pada tanggal 13 Agustus 2022 yang lalu ke kota Tomohon dalam rangka meghadiri dan meliput kegiatan Tomohon International Flower Festival tahun 2022.
Lantas apa yang berbeda?
Yang membedakan pasar Beriman kota Tomohon dengan pasar-pasar lainnya adalah pada bagian penjaja daging. Di pasar Beriman, khususnya pada hari Sabtu, kita akan dapat dengan mudah menemukan daging hewan yang tidak lazim dijajakan di pasar-pasar lainnya.
Tujuan saya sendiri (mungkin sama dengan penjunjung lainnya) berkunjung ke pasar tersebut tidak untuk membeli daging di situ, melainkan untuk memuaskan rasa penasaran saya untuk bisa berkunjung ke pasar tersebut.
Sejumlah hewan yang dagingnya dijual di pasar ini di antaranya adalah kucing, anjing, tikus hutan, kelelawar, dan ular. Sebagian besar sudah dipanggang, hanya ular piton yang masih berupa potongan daging mentah.
Namun ada satu hewan yang dagingnya sudah dilarang untuk diperdagangkan sehingga tak mudah ditemukan yaitu monyet (Yaki dalam bahasa Minahasa).
Kisaran harga daging di pasar Beriman tercatat lebih murah bila dibandingkan dengan pasar di daerah lainnya di sekitarnya. Kisaran harga daging ular rata-rata 50 ribu per kilonya, sedangkan daging kelelawar dijajakan dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu.
Tapi kita tidak akan dapat menemukan sajian yang siap santap di situ, yang menggunakan daging-daging ekstrem itu. Kalaupun ada hidangan siap saji adalah makanan-makanan yang “standar” seperti kue-kue, mie, dll.
Kenapa daging-daging itu?
Ada satu pepatah yang mengatakan;
Lain Padang, Lain Pula Belalangnya.
Jadi apa yang terdapat di pasar Beriman kota Tomohon bisa saja merupakan hal yang tabu, dilarang, atau aneh bagi daerah lainnya.
Dalam sebuah buku oleh Alexius Impurung Mendur; Alex Mendur, yang merupakan salah seorang fotografer yang mengabadikan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, mencatat demikian ”Alex Mendur suka berburu tikus kebun (tikus hutan) bersama teman-temannya. Begitu dapat lalu dibakar dan dimakan.”
Kalau saya tidak salah, keberadaan pasar ekstrem tersebut jauh sebelum Indonesia merdeka, dan tentu bukan tanpa sebab. Serta bukan tanpa pro dan kontra atas keberadaan kegiatan jual beli daging-daging ekstrem tersebut.
Informasi yang saya dapatkan dari beberapa kawan dan beberapa sumber lainnya, kebiasaan mengkonsumsi daging-daging tersebut adalah salah satu metode bertahan hidup masyarakat Minahasa sejak jaman dulu, terutama ketika perdiode pra-kemerdekaan Indonesia, dimana masyarakat Minahasa yang berjuang mengusahakan kemerdekaan Indonesia dengan bergerilya di dalam hutan.
Saya tidak akan masuk ke dalam soal pro dan kontra, karena memang itu bukan kompetensi saya dan bukan pula tujuan artikel ini.
Yang jelas bagi saya pribadi, keberadaan pasar ekstrem Tomohon adalah sebuah bukti keberagaman Indonesia. Terlepas dari suka atau tidak, pasar tersebut merupakan bagian utuh dari bangsa Indonesia.
Kalau ke pasar Beriman harus bagaimana?
Bagi saya yang pertama kali ke pasar Beriman tentu saja sangat kaget. Bukan hanya karena pemandangan yang saya temukan di sana, melainkan juga aroma pasar yang sangat berbeda dengan pasar-pasar lainnya yang pernah saya kunjungi.
Perpaduan antara pemandangan dan aroma yang ekstrem itu pada awalnya sempat membuat saya agak mual, namun setelah beberapa saat berada di sana, saya jadi lumayan terbiasa. Bahkan ketika di sana, saya sempat mencicip kue cucur yang juga dijajakan di pasar itu.
Namun demikian, buat kamu yang punya rencana berkunjung ke pasar Beriman itu, ada beberapa hal yang patut dicatat agar bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda dan tidak terlampau kaget dengan yang saya alami.
- Hari terbaik untuk berkunjung ke pasar Beriman adalah pada hari Sabtu sejak pukul 06:00 WITA hingga pukul 10:00 WITA. Karena pada hari Sabtu pagi, kita bisa mendapatkan pengalaman yang lengkap; masih banyak varian daging yang tersedia.
- Siapkan mental kamu. Ya, mental ini perlu agar tidak kaget. Jauhkan mental menghakimi ketika berkunjung ke pasar itu.
- Usahakan makan atau sarapan dulu sebelum berkunjung ke pasar Beriman. Hal ini untuk menghindari kamu kehilangan selera makan setelah berkunjung ke situ.
- Bawalah masker wajah medis atau masker wajah, buat kamu yang gampang merasa mual, dan untuk sedikit mengurangi aroma yang lumayan menyengat.
- Syukurlah para pedagang di sana agaknya sudah terbiasa dengan para pengunjung yang datang hanya untuk sekedar melihat kegiatan jual beli daging di pasar itu. Apalagi para pengunjung yang datang dengan membawa kamera. Namun ketika memotret atau mengambil gambar video, jangan sporadis dan tetap meminta ijin terlebih dahulu sebelum mengambil gambar.
- Dan yang paling penting adalah kita para pengunjung adalah tamu di pasar itu, jadi tetap hargai kegiatan dan para penjaja di pasar itu. Karena mereka menafkahi keluarga mereka dengan kearifan lokal. Jadi jangan gunakan takaranmu ketika berkunjung ke pasar itu.
Selain pasar Beriman tentu banyak hal lain yang bisa kita nikmati di kota Tomohon yang sejuk itu. Kota Tomohon menawarkan banyak sekali destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi, hidangan kulinernya, dan juga tentunya adalah warganya yang ramah.
Berikut adalah beberapa foto yang saya ambil ketika di pasar Beriman. Untuk videonya dapat disimak di s.id/yulianusladung.



















